Lembaga survei The Republic Institute mencatat elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun Maidi-Bagus Panuntun (Madiun) menjadi yang tertinggi di wilayah setempat dibanding pasangan Bonie Laksmana-Bagus Rizki (BoNus) dan Inda Raya-Aldi Dwi Prastianto (Dadi Juara).
Berdasarkan hasil survei lembaga tersebut, elektabilitas Maidi-Panuntun mencapai 65,7 persen, lalu disusul pasangan calon Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan sebesar 26 persen, dan pasangan calon Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (DADI) sebesar 5,2 persen.
"Kita lihat hasil elektabilitas pasangan calon petahana, yakni pasangan calon Madiun masih kokoh atau unggul," ujar Peneliti Utama The Republic Institute Sufyanto di Madiun, Rabu malam.
Baca juga: Survei: Elektabilitas pasangan Maidi-Panuntun tertinggi di Kota Madiun
Menurut dia, lembaganya menggunakan metode "stratified random sampling" pada 27-31 Oktober 2024. Lembaga survei tersebut melibatkan 800 orang responden di 27 kelurahan yang berada di Kota Madiun. Sedangkan sisanya atau sebesar 3,1 persen responden belum menentukan pilihan mereka.
Jika dibandingkan hasil survei periode September lalu, lanjut Sufyanto, kenaikan elektabilitas masing-masing pasangan calon tidak signifikan. Untuk pasangan calon Madiun di angka 63,9 persen, kemudian pasangan calon BoNus sebesar 23,3 persen dan pasangan calon Dadi Juara sebesar 5 persen.
"Menariknya, responden yang belum menentukan dari periode September ke Oktober mengalami penurunan signifikan dari 7,8 persen ke 3,1 persen," katanya.
Sufyanto mengatakan pihaknya tidak hanya melakukan survei elektabilitas, namun juga tingkat popularitas dan liketabilitas masing-masing calon.
Hasilnya, untuk popularitas, Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri di angka 100 persen dengan. Disusul F Bagus Panuntun (99,7 persen); Bonie Laksmana (98,7 persen); Bagus Rizki Dinarwan (97,7 persen); dan Aldi Dwi Prastianto (73,7 persen).
Sedangkan untuk tingkat liketabilitasnya, lanjutnya, Maidi menduduki tingkat kesukaan masyarakat paling tinggi sebesar 78,2 persen. Kemudian, F Bagus Panuntun (63,9 persen); Bonie Laksmana (52,8 persen); Bagus Rizki Dinarwan (50,2 persen); Inda Raya Ayu Miko Saputri (46,8 persen), dan Aldi Dwi Prastianto (30,7 persen).
"Waktu pengambilan sampel dengan wawancara langsung ke responden dengan margin of error sebesar 3,2 persen," katanya.
Tak hanya itu, survei masyarakat yang memilih partai politik juga mendominasi pilihan kepada pasangan calon Madiun, yakni dari PKB sebanyak (90,1 persen); Gerindra (95,2 persen); NasDem (80 persen); PKS (79,2 persen); PAN (75 persen); PBB (55 persen); Demokrat (87,3 persen); dan PSI (91,6 persen).
Berikutnya yang memilih pasangan calon BoNus dari Golkar (76,2 persen); Perindo (42 persen); Buruh (45 persen); PKN (50 persen); Hanura (40 persen); dan Ummat (55 persen), sedangkan pasangan calon Dadi Juara dari pemilih PDIP (61,6 persen) dan PPP (80 persen).
Menjelang hari pemungutan suara, hasil survei masih ada kemungkinan berubah. Idealnya harus cek lagi survei berikutnya jelang pencoblosan.
Meski ada kemungkinan perubahan hasil survei, pihaknya memastikan perubahan hasil tidak signifikan. Sebab, tingkat kepastian memilih responden sudah di atas angka 76 persen. Sementara responden yang belum menentukan pilihan tinggal 3 persen.
Masa kampanye Pilkada 2024 berjalan mulai 25 September hingga 23 November. Tahapan pemungutan suara Pilkada 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Berdasarkan hasil survei lembaga tersebut, elektabilitas Maidi-Panuntun mencapai 65,7 persen, lalu disusul pasangan calon Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan sebesar 26 persen, dan pasangan calon Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (DADI) sebesar 5,2 persen.
"Kita lihat hasil elektabilitas pasangan calon petahana, yakni pasangan calon Madiun masih kokoh atau unggul," ujar Peneliti Utama The Republic Institute Sufyanto di Madiun, Rabu malam.
Baca juga: Survei: Elektabilitas pasangan Maidi-Panuntun tertinggi di Kota Madiun
Menurut dia, lembaganya menggunakan metode "stratified random sampling" pada 27-31 Oktober 2024. Lembaga survei tersebut melibatkan 800 orang responden di 27 kelurahan yang berada di Kota Madiun. Sedangkan sisanya atau sebesar 3,1 persen responden belum menentukan pilihan mereka.
Jika dibandingkan hasil survei periode September lalu, lanjut Sufyanto, kenaikan elektabilitas masing-masing pasangan calon tidak signifikan. Untuk pasangan calon Madiun di angka 63,9 persen, kemudian pasangan calon BoNus sebesar 23,3 persen dan pasangan calon Dadi Juara sebesar 5 persen.
"Menariknya, responden yang belum menentukan dari periode September ke Oktober mengalami penurunan signifikan dari 7,8 persen ke 3,1 persen," katanya.
Sufyanto mengatakan pihaknya tidak hanya melakukan survei elektabilitas, namun juga tingkat popularitas dan liketabilitas masing-masing calon.
Hasilnya, untuk popularitas, Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri di angka 100 persen dengan. Disusul F Bagus Panuntun (99,7 persen); Bonie Laksmana (98,7 persen); Bagus Rizki Dinarwan (97,7 persen); dan Aldi Dwi Prastianto (73,7 persen).
Sedangkan untuk tingkat liketabilitasnya, lanjutnya, Maidi menduduki tingkat kesukaan masyarakat paling tinggi sebesar 78,2 persen. Kemudian, F Bagus Panuntun (63,9 persen); Bonie Laksmana (52,8 persen); Bagus Rizki Dinarwan (50,2 persen); Inda Raya Ayu Miko Saputri (46,8 persen), dan Aldi Dwi Prastianto (30,7 persen).
"Waktu pengambilan sampel dengan wawancara langsung ke responden dengan margin of error sebesar 3,2 persen," katanya.
Tak hanya itu, survei masyarakat yang memilih partai politik juga mendominasi pilihan kepada pasangan calon Madiun, yakni dari PKB sebanyak (90,1 persen); Gerindra (95,2 persen); NasDem (80 persen); PKS (79,2 persen); PAN (75 persen); PBB (55 persen); Demokrat (87,3 persen); dan PSI (91,6 persen).
Berikutnya yang memilih pasangan calon BoNus dari Golkar (76,2 persen); Perindo (42 persen); Buruh (45 persen); PKN (50 persen); Hanura (40 persen); dan Ummat (55 persen), sedangkan pasangan calon Dadi Juara dari pemilih PDIP (61,6 persen) dan PPP (80 persen).
Menjelang hari pemungutan suara, hasil survei masih ada kemungkinan berubah. Idealnya harus cek lagi survei berikutnya jelang pencoblosan.
Meski ada kemungkinan perubahan hasil survei, pihaknya memastikan perubahan hasil tidak signifikan. Sebab, tingkat kepastian memilih responden sudah di atas angka 76 persen. Sementara responden yang belum menentukan pilihan tinggal 3 persen.
Masa kampanye Pilkada 2024 berjalan mulai 25 September hingga 23 November. Tahapan pemungutan suara Pilkada 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024