Bojonegoro - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jatim, mengamankan gambar Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres, Budiono, pada saat puluhan mahasiswa melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Kamis. "Bagaimanapun juga gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Budiono ini, merupakan simbol negara. Kedua gambar yang melekat di keranda yang diusung pendemo kami ambil, karena keranda akan dibakar," kata Kabag Ops Polres Bojonegoro, Kompol Agus Wahono, di sela-sela demo mahasiswa di gedung DPRD, Kamis. Ia mengatakan, pengamanan gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Budiono, sifatnya, sebagai usaha preventif, agar dalam demo yang dilakukan para mahasiswa tidak melanggar ketentuan. Gambar yang diamankan tersebut, masing-masing berukuran 10 R. "Kami hanya berusaha menciptakan suasana kondusif dalam demo ini," ucapnya, menambahkan. Demo puluhan mahasiswa yang tergabung di dalam aliansi mahasiswa Bojonegoro independen (AMBI), setelah gagal membakar keranda, akhirnya membakar ban bekas. Namun, usaha itupun tidak banyak membuahkan hasil, karena sejumlah petugas langsung turun memadamkan api yang mulai membakar ban. "Prinsip kami dalam setiap demo, tidak boleh ada api yang menyala," kata Kepala Urusan Bina Operasi Polres, Ipda Pol Isnaeni, menambahkan. Koordinator lapangan AMBI, Ahmad Z. Kasan, dihadapan Wakil Ketua DPRD, Sukur Priyanto yang menerima pendemo di depan gedung DPRD, menyatakan, keberatan BBM dinaikkan, setelah melihat kondisi ekonomi masyarakat miskin di Indonesia. Kenaikkan harga BBM, lanjutnya, bukan merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi beban ekonomi negara. Justru, dengan adanya kenaikkan BBM, akan memicu naiknya biaya transportasi dan harga berbagai kebutuhan pokok."Kami sebagai masyarakat menengah ke bawah sangat berat hati, kalau harga BBM harus naik," katanya, menegaskan. (*).

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012