Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengambil alih kasus tewasnya empat suporter Persebaya 1927 yang biasa disebut "bonek" (bondo nekat) menjelang pertandingan lanjutan LPI antara Persebaya Surabaya melawan Persibo Bojonegoro (9/3). "Kami (Polda Jatim) mengambil alih kasus itu, karena lokasi insiden tewasnya bonek terjadi secara lintas kabupaten/kota yakni Bojonegoro, Lamongan, dan Surabaya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib di Surabaya, Senin. Menurut dia, Polda Jatim akan mengawali penyelidikan kasus itu dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk dua masinis kereta barang yang ditumpangi para suporter bonek. "Pihak KAI seharusnya meminta bantuan polisi saat ada suporter Persebaya yang memaksa untuk naik kereta barang, apalagi lintasan kereta yang dilalui kereta barang itu memiliki beberapa kabel yang melintang hanya 35 centimeter lebih tinggi dari kereta itu," katanya. Oleh karena itu, katanya, dugaan sementara penyebab tewasnya keempat suporter itu karena kecelakaan murni akibat tersangkut kabel dan terbentur rambu-rambu. "Ada 40-an kabel atau rintangan yang melintang di atas kereta barang itu dengan ketinggian hanya 35 centimeter di atas kereta itu, sehingga terjadilah insiden tewasnya empat suporter bonek itu," katanya. Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Jatim membantah isu penyerangan dan pelemparan bom molotov kepada para suporter Persebaya saat melintas di Lamongan dan Bojonegoro. "Tidak ada penyerangan di Lamongan, apalagi pelemparan bom molotov, karena masyarakat sudah mematikan lampu. Yang ada, pelemparan itu dilakukan bonek yang menumpang di atas kereta barang ke arah rumah warga yang tidak mematikan lampu," katanya. Di Bojonegoro, katanya, aparat kepolisian juga sudah melakukan penjagaan ekstra-ketat. "Ada anggota Brimobda Jatim yang terluka akibat kena lemparan dari atas kereta," katanya. Hingga kini, Polres Bojonegoro dan Lamongan sudah menetapkan 12 tersangka perusakan. "Naik kereta barang itu melanggar aturan, karena itu kami akan memeriksa dua masinis untuk mengetahui ketentuan itu dan penyebab insiden itu," katanya. Sebelumnya (11/3), Pengurus Persebaya 1927 segera membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki penyebab kematian empat orang suporternya saat dalam perjalanan menuju Bojonegoro, Jawa Timur (9/3). (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012