Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur optimistis diresmikannya pembangunan Grand Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang mampu menjawab kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di Kota Malang, Kamis, mengatakan Grand Paviliun RSSA dilengkapi dengan sarana prasarana modern dan ditopang sumber daya manusia (SDM) profesional.
"Grand Paviliun RSSA ini menjawab kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas terhadap kebutuhan layanan kesehatan kelas VIP. Bahkan ini bisa menjadi yang terbaik, ketika sudah 100 persen berjalan untuk memberikan layanan one stop service," kata Adhy.
Dia menuturkan bahwa peresmian pembangunan fasilitas perawatan pasien itu juga dalam rangka menunjukkan bahwa kualitas rumah sakit di dalam negeri khususnya yang di bawah pengelolaan pemerintah daerah tidak kalah dengan yang ada di negara lain.
Lebih lanjut, katanya, masyarakat kelas menengah ke atas sudah tidak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkan akses layanan kesehatan modern dan maju.
"Ini dibangun dalam rangka mengurangi masyarakat yang mampu berobat ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia, tetapi cukup ke RSUD milik pemerintah provinsi yang punya Grand Paviliun kelas bintang tiga," ujarnya.
Setelah pembangunan fasilitas perawatan itu rampung dan beroperasi 100 persen, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengembangkan fasilitas serupa di RSUD tipe di daerah lainnya.
"Kami mengupayakan Jawa Timur bisa selesai mengenai persoalan health coverage. Semua fasilitas layanan rumah sakit bisa berkualitas, sehingga mengurangi antrean pasien dengan sistem rujukan yang kami bangun," ucap dia.
Sementara itu, Direktur RSSA dr M Bachtiar Budianto mengatakan bangunan gedung Grand Paviliun memiliki tujuh lantai yang dilengkapi 202 dokter sub spesialisasi dari 300 lebih dokter spesialis.
"Untuk dokternya sudah, karena di sini yang khas adalah sub spesialis. Itu salah satu kekuatan yang berbeda dengan rumah sakit lain. Ini menerima pasien umum dan BPJS yang naik kelas," kata Bachtiar.
Dia menjelaskan untuk lantai dasar difungsikan sebagai fasilitas rawat jalan, radiologi, laboratorium, bagian keuangan, dan beberapa bagian difungsikan untuk gerai tenant.
Lalu, di lantai dua sampai empat menjadi tempat ruang rawat inap pasien. Sedangkan pada lantai lima bangunan tersebut difungsikan sebagai ruang perawat.
"Lantai di atasnya kami kembangkan di tahun depan. Kalau lantai tujuh untuk kamar operasi dan ruang ICU. Sekarang sudah terbangun dan kami coba selesaikan," ucapnya.
Kapasitas di fasilitas kesehatan terbaru itu bisa menampung 119 orang dan merupakan ruang perawatan kelas satu.
"Kalau dihitung kebutuhan ruang VIP se-Malang Raya masih kurang, sehingga keberadaan Grand Paviliun sebagai ruang VIP menjadi strategis dan dibutuhkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di Kota Malang, Kamis, mengatakan Grand Paviliun RSSA dilengkapi dengan sarana prasarana modern dan ditopang sumber daya manusia (SDM) profesional.
"Grand Paviliun RSSA ini menjawab kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas terhadap kebutuhan layanan kesehatan kelas VIP. Bahkan ini bisa menjadi yang terbaik, ketika sudah 100 persen berjalan untuk memberikan layanan one stop service," kata Adhy.
Dia menuturkan bahwa peresmian pembangunan fasilitas perawatan pasien itu juga dalam rangka menunjukkan bahwa kualitas rumah sakit di dalam negeri khususnya yang di bawah pengelolaan pemerintah daerah tidak kalah dengan yang ada di negara lain.
Lebih lanjut, katanya, masyarakat kelas menengah ke atas sudah tidak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkan akses layanan kesehatan modern dan maju.
"Ini dibangun dalam rangka mengurangi masyarakat yang mampu berobat ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia, tetapi cukup ke RSUD milik pemerintah provinsi yang punya Grand Paviliun kelas bintang tiga," ujarnya.
Setelah pembangunan fasilitas perawatan itu rampung dan beroperasi 100 persen, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengembangkan fasilitas serupa di RSUD tipe di daerah lainnya.
"Kami mengupayakan Jawa Timur bisa selesai mengenai persoalan health coverage. Semua fasilitas layanan rumah sakit bisa berkualitas, sehingga mengurangi antrean pasien dengan sistem rujukan yang kami bangun," ucap dia.
Sementara itu, Direktur RSSA dr M Bachtiar Budianto mengatakan bangunan gedung Grand Paviliun memiliki tujuh lantai yang dilengkapi 202 dokter sub spesialisasi dari 300 lebih dokter spesialis.
"Untuk dokternya sudah, karena di sini yang khas adalah sub spesialis. Itu salah satu kekuatan yang berbeda dengan rumah sakit lain. Ini menerima pasien umum dan BPJS yang naik kelas," kata Bachtiar.
Dia menjelaskan untuk lantai dasar difungsikan sebagai fasilitas rawat jalan, radiologi, laboratorium, bagian keuangan, dan beberapa bagian difungsikan untuk gerai tenant.
Lalu, di lantai dua sampai empat menjadi tempat ruang rawat inap pasien. Sedangkan pada lantai lima bangunan tersebut difungsikan sebagai ruang perawat.
"Lantai di atasnya kami kembangkan di tahun depan. Kalau lantai tujuh untuk kamar operasi dan ruang ICU. Sekarang sudah terbangun dan kami coba selesaikan," ucapnya.
Kapasitas di fasilitas kesehatan terbaru itu bisa menampung 119 orang dan merupakan ruang perawatan kelas satu.
"Kalau dihitung kebutuhan ruang VIP se-Malang Raya masih kurang, sehingga keberadaan Grand Paviliun sebagai ruang VIP menjadi strategis dan dibutuhkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024