Upacara pemotongan baja pertama Kapal Cepat Rudal (KCR-70M) Indonesia buatan perusahaan kapal Turki, TAIS, dengan dilengkapi Sistem Manajemen Tempur milik perusahaan pertahanan Turki HAVELSAN, diadakan di Kota Yalova, Turki, Rabu (30/10).
Acara tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk Republik Turki, Achmad Rizal Purnama, Staf Khusus KASAL, Laksamana Muda Retiono Kunto, CEO sekaligus Anggota Dewan Direksi efine Shipyard, Demir Kologlu, CEO TAIS Shipyard Orkun Kalkavan, CEO HAVELSAN Mehmet Akif Nacar, Managing Director TAIS Shipyards Doan Becan serta Kepala Departemen Platform Angkatan Laut Badan Industri Pertahanan Turki, Bilkutay Yilmaz.
Melalui siaran pers KBRI Ankara di Jakarta, Kamis, Dubes Achmad dalam sambutannya menyampaikan dua pesan utama.
Pertama, kolaborasi tersebut mencerminkan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Turki sekaligus menandai fase baru masa depan kerja sama pertahanan, di mana kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama industri pertahanan guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan kemandirian sektor pertahanan masing-masing.
Kedua, kerja sama tersebut memperkuat kapasitas Indonesia dan Turki untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan masing-masing serta di dunia.
Sebagai dua negara pemimpin Global South, katanya, Indonesia dan Turki memiliki visi untuk menciptakan tatanan dunia baru yang inklusif dan berlandaskan keadilan dan kesejahteraan.
Indonesia dan Turki memiliki sejarah kerja sama pertahanan yang erat dan industri pertahanan kedua negara telah melakukan produksi bersama Tank Kaplan/Harimau dan meluncurkan perusahaan "Turkish Aerospace Indonesia" di Kota Bandung pada Agustus lalu.
Disebutkan pula bahwa proyek tersebut mencerminkan perkembangan kerja sama pertahanan kedua negara yang menjadi salah satu pilar terpenting dalam kemitraan strategis.
Selama 2024, terdapat lebih dari 10 pejabat tinggi pertahanan Indonesia melakukan kunjungan resmi ke Turki, yang menciptakan landasan kuat yang menunjang hubungan diplomatik.
Kemudian, sebagai tindak lanjut pembicaraan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto selama kunjungan di Ankara pada 29-31 Juli, kedua negara juga menjajaki kerja sama pertahanan di masa depan yang mencakup produksi/pengembangan Kapal Frigate, Jet Tempur Generasi Kelima KAAN, kapal selam, drone Akıncı dan Kızılelma, modernisasi tank Leopard dan AMX, pemgembangan Pusat Pelatihan Simulasi Tempur, serta pertukaran pelajar dan peneliti dalam teknologi kedirgantaraan dan energi nuklir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Acara tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk Republik Turki, Achmad Rizal Purnama, Staf Khusus KASAL, Laksamana Muda Retiono Kunto, CEO sekaligus Anggota Dewan Direksi efine Shipyard, Demir Kologlu, CEO TAIS Shipyard Orkun Kalkavan, CEO HAVELSAN Mehmet Akif Nacar, Managing Director TAIS Shipyards Doan Becan serta Kepala Departemen Platform Angkatan Laut Badan Industri Pertahanan Turki, Bilkutay Yilmaz.
Melalui siaran pers KBRI Ankara di Jakarta, Kamis, Dubes Achmad dalam sambutannya menyampaikan dua pesan utama.
Pertama, kolaborasi tersebut mencerminkan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Turki sekaligus menandai fase baru masa depan kerja sama pertahanan, di mana kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama industri pertahanan guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan kemandirian sektor pertahanan masing-masing.
Kedua, kerja sama tersebut memperkuat kapasitas Indonesia dan Turki untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan masing-masing serta di dunia.
Sebagai dua negara pemimpin Global South, katanya, Indonesia dan Turki memiliki visi untuk menciptakan tatanan dunia baru yang inklusif dan berlandaskan keadilan dan kesejahteraan.
Indonesia dan Turki memiliki sejarah kerja sama pertahanan yang erat dan industri pertahanan kedua negara telah melakukan produksi bersama Tank Kaplan/Harimau dan meluncurkan perusahaan "Turkish Aerospace Indonesia" di Kota Bandung pada Agustus lalu.
Disebutkan pula bahwa proyek tersebut mencerminkan perkembangan kerja sama pertahanan kedua negara yang menjadi salah satu pilar terpenting dalam kemitraan strategis.
Selama 2024, terdapat lebih dari 10 pejabat tinggi pertahanan Indonesia melakukan kunjungan resmi ke Turki, yang menciptakan landasan kuat yang menunjang hubungan diplomatik.
Kemudian, sebagai tindak lanjut pembicaraan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto selama kunjungan di Ankara pada 29-31 Juli, kedua negara juga menjajaki kerja sama pertahanan di masa depan yang mencakup produksi/pengembangan Kapal Frigate, Jet Tempur Generasi Kelima KAAN, kapal selam, drone Akıncı dan Kızılelma, modernisasi tank Leopard dan AMX, pemgembangan Pusat Pelatihan Simulasi Tempur, serta pertukaran pelajar dan peneliti dalam teknologi kedirgantaraan dan energi nuklir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024