Madiun - Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun menjamin kesediaan atau stok obat untuk menangkal penularan virus flu burung, tamiflu, di wilayahnya dalam keadaan mencukupi. "Stok tamiflu sangat aman (cukup). Ketersediaan obat tersebut tidak hanya di tingkat dinas, namun hingga ke puskesmas dan puskesmas pembantu di Kabupaten Madiun," ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Sulistyo Widyantono, Jumat. Menurut dia, 26 puskesmas dan puskesmas pembantu yang tersebar di 15 kecamatan, masing-masing telah dibagi satu kotak obat tamiflu. Setiap kotak tersebut berisi 100 tablet, sedangkan di dinas ada sekitar 750 tablet tamiflu. "Jumlah tersebut diyakini aman, karena keberadaan tamiflu di tingkat puskesmas hanya bersifat penanganan awal jika terjadi penularan virus flu burung kepada manusia. Untuk penanganan selanjutnya langsung dibawa ke rumah sakit rujukan yakni RSUD dr Soedono Madiun," kata dia. Meski stok tamiflu dalam keadaan aman, pihaknya lebih menekankan kepada masyarakat untuk mencegah penularan virus flu burung ke manusia dari pada mengobatinya. Petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Kabupaten Madiun yang berada di tingkat kecamatan terus memberikan sosialisasi tentang pencegahan penularan virus flu burung baik kepada unggas ataupun dari unggas ke manusia. "Warga yang memiliki ternak unggas diminta untuk menjaga kebersihan kandang unggas dan menyemprotnya dengan disinfektan. Warga juga diminta untuk jangan melakukan kontak langsung dengan unggas yang sakit, cuci tangan dengan sabun, dan menjaga kesehatan lingkungan," terang Sulis. Ia menilai, sepanjang masih adanya kasus flu burung di unggas maka kemugkinan penularan ke manusia masih terjadi. Meski demikian, berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Kabupaten Madiun, belum ada temuan unggas yang terkena flu burung selama tahun 2012. "Pada tahun 2011 memang ada unggas yang positif terserang flu burung, namun pada tahun ini tidak ada. Demikian juga penularan flu burung dari unggas ke manusia, tidak ada," katanya. Karena itu, untuk mencegah penularan virus flu burung kepada manusia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat segera melapor ke dinas terkait jika ada unggasnya yang mati mendadak, agar segera dilakukan upaya penanggulangan. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit jika tiba-tiba mengalami demam tinggi terlebih setelah memiliki riwayat kontak langsung dengan unggas yang mati mendadak.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012