Bojonegoro - Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Bojonegoro, Jumat, demontrasi menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. "Kami menolak kenaikkanharga BBM, karena memberatkan rakyat. Kami sekarang, ingin bertemu dengan Ketua DPR, bukan dengan anggotanya," kata salah seorang pendemo, Bibit di depan gedung DPRD Bojonegoro, Jumat. Di depan gedung DPRD, mereka dihadang puluhan petugas Polres Bojonegoro, dengan menutup pintu masuk gedung DPRD. Karena negosiasi bertemu dengan pimpinan DPRD tidak ada titik temu, para mahasiswa itu kemudian berusaha mendobrak pintu pagar, namun tidak berhasil. "Yang jelas Ketua DPRD, HM Thalhah, ada kegiatan di luar. Anggota DPRD lainnya ada kegiatan dengar pendapat," kata Ketua Fraksi PDIP Mugi Waluyo, yang menemui para mahasiswa di depan pagar masuk gedung DPRD. Didampingi Bambang Supriyanto, anggota DPRD lain, Mugi meminta, perwakilan mahasiswa masuk ke gedung DPRD, untuk menyampaikan aspirasinya itu, namun ajakan itu ditolak mahasiswa. "Kalau kita ditemui di luar, harus semua anggota DPRD menemui kami," kata Bibit, menegaskan. Karena gagal, Mugi Waluyo, kembali ke dalam gedung dewan dan keluar kembali dengan sejumlah anggota DPRD dan mengizinkan semua pendemo masuk ke gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasinya. Sebelum itu, aksi demo para mahasiswa sempat memacetkan kendaraan di Jalan Untung Suropati, di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, yang menjadi lokasi awal mahasiswa mengawali demo. Para mahasiswa, sempat menyandera sebuah truk tangki pengangkut BBM, beberapa menit, sebelum akhirnya dilepaskan kembali setelah dilarang petugas Polres. Selain menolak kenaikan harga BBM, pendemo juga menuntut pemangkasan anggaran belanja birokrasi, menaikkan pajak perusahaan minyak dan menaikkan pajak kendaraan pribadi roda empat yang memperunakan BBM bersubsidi.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012