PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Cabang Syariah Kediri memperluas jaringan digitalisasi ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dengan memberikan bantuan berupa 40 unit mesin Electronic Data Capture (EDC).
Direktur Operasi Bank Jatim Arif Suhirman menyatakan bantuan tersebut ditujukan guna menunjang rencana digitalisasi dalam penggunaan kartu santri untuk transaksi keuangan serta sebagai sarana kegiatan belajar mengajar melalui produk digital (sangu lirboyo).
”Dengan digitalisasi Bank Jatim dapat menjangkau masyarakat yang unbanked atau masyarakat yang belum mendapatkan layanan keuangan dan perbankan sehingga berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Arif menjelaskan kartu santri yang rencananya akan dibukakan bagi 5.000 santri ini bisa berfungsi sebagai akses pembayaran segala transaksi di dalam lingkungan pondok pesantren maupun untuk kartu absensi sehingga santri tidak lagi was-was kehilangan uang.
Selain itu, para pengurus pondok pesantren juga akan semakin mudah dalam mengelola keuangan untuk keperluan pondok pesantren sebab semuanya telah terdigitalisasi.
Sementara terkait EDC, mesin tersebut akan dioperasikan oleh 40 toko yang terafiliasi dengan Ponpes Lirboyo dan Bank Jatim Syariah Kediri.
Ketua Pondok Pesantren Lirboyo KH. HM Adibussoleh menambahkan, saat ini jumlah santri Lirboyo mencapai 39.534 orang yang berada di lingkungan pesantren seluas 19 hektar.
”Ponpes Lirboyo berkomitmen meningkatkan kualitas pesantren baik dalam pelayanan administrasi maupun pelayanan keuangan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Direktur Operasi Bank Jatim Arif Suhirman menyatakan bantuan tersebut ditujukan guna menunjang rencana digitalisasi dalam penggunaan kartu santri untuk transaksi keuangan serta sebagai sarana kegiatan belajar mengajar melalui produk digital (sangu lirboyo).
”Dengan digitalisasi Bank Jatim dapat menjangkau masyarakat yang unbanked atau masyarakat yang belum mendapatkan layanan keuangan dan perbankan sehingga berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Arif menjelaskan kartu santri yang rencananya akan dibukakan bagi 5.000 santri ini bisa berfungsi sebagai akses pembayaran segala transaksi di dalam lingkungan pondok pesantren maupun untuk kartu absensi sehingga santri tidak lagi was-was kehilangan uang.
Selain itu, para pengurus pondok pesantren juga akan semakin mudah dalam mengelola keuangan untuk keperluan pondok pesantren sebab semuanya telah terdigitalisasi.
Sementara terkait EDC, mesin tersebut akan dioperasikan oleh 40 toko yang terafiliasi dengan Ponpes Lirboyo dan Bank Jatim Syariah Kediri.
Ketua Pondok Pesantren Lirboyo KH. HM Adibussoleh menambahkan, saat ini jumlah santri Lirboyo mencapai 39.534 orang yang berada di lingkungan pesantren seluas 19 hektar.
”Ponpes Lirboyo berkomitmen meningkatkan kualitas pesantren baik dalam pelayanan administrasi maupun pelayanan keuangan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024