Sejumlah personel Kepolisian bersama masyarakat dan tim lainnya melakukan pencarian terhadap tujuh orang yang dilaporkan hilang di kawasan Gunung Godog atau disebut juga Curug Kebul, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.

Kepala Polsek Karangpawitan Kompol M. Duhri, membenarkan adanya tujuh orang yang dilaporkan hilang oleh anggota keluarganya sejak Minggu (20/10), dan sampai saat ini keberadaan mereka masih dalam pencarian.

"Kami menerima laporan dari keluarga (korban hilang), saat ini Polsek Karangpawitan bersama dengan unsur forkopimcam, warga, dan juru kunci masih melakukan pencarian," kata Duhri.

Ia menuturkan, berdasarkan laporan keluarga bahwa tujuh orang itu pergi ke Gunung Godog atau Curug Kebul untuk bermain setiap akhir pekan, Minggu (20/10) lalu sampai saat ini rombongan tersebut tidak kembali pulang ke rumahnya masing-masing.

Tujuh orang itu, kata dia, teridentifikasi semuanya laki-laki bernama Yaya (59), Apit (57), Aep Saepudin (64), Doyeh (45), Andri (33), Dedi Rohaendi (53), dan Yadi Mulyadi (52) yang seluruhnya warga Kecamatan Karangpawitan.

"Ketujuh orang tersebut belum pulang ke rumah masing-masing padahal biasanya sore harinya sudah pulang," katanya.

Pelaksana Harian Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Mamang Fatmono mengatakan, sudah menurunkan dua tim dari Pos SAR Tasikmalaya dan Kantor SAR Bandung ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian tujuh orang yang hilang di Garut.

Ia menyampaikan, informasi awal yang diterima Kantor SAR Bandung bahwa tujuh orang itu melakukan pendakian, kemudian dilaporkan hilang di Gunung Gadog, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut.

Salah seorang dari rombongan itu mengirimkan pesan melalui telepon seluler kepada istrinya menyampaikan mereka tersesat, lalu dilaporkan ke polisi dan kantor desa setempat.

Mamang menyampaikan, tim SAR gabungan sudah melaksanakan pemetaan untuk memudahkan proses pencarian, kemudian pencarian akan dilanjutkan, Selasa (22/10).


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024