Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan pengeringan dan sekaligus pengerukan sedimen di sejumlah DAM besar untuk meningkatkan kapasitas tampung air dalam upaya mempersiapkan musim tanam 2024-2025.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan DAM yang mulai dikuras di antaranya DAM Singir atau dikenal DAM Blambangan di Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar.

"DAM Singir merupakan salah satu DAM besar yang mampu mengairi 1.457 hektare persawahan di wilayah Kecamatan Srono dan Muncar," katanya di Banyuwangi, Selasa.

Menurut Guntur, pengerukan sedimen juga dilakukan di DAM Karangdoro, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, yang mampu mengairi sawah seluas 16.165 hektare di beberapa kecamatan.

Ia menjelaskan bahwa menguras DAM merupakan pemeliharaan rutin untuk mengoptimalkan daya tampung air karena ketika musim tanam tiba, DAM akan digunakan serentak oleh petani untuk mengairi sawah.

"Maka dari itu harus dipastikan kapasitas air dalam kondisi maksimal," kata Guntur Priambodo.

Pada DAM dilakukan dengan mengeringkan dan mengeruk sedimen yang ada di dasar berupa pasir, tanah hingga benda lain yang membuat dangkal DAM.

"Setelah dikeruk, fungsi dan kapasitas DAM akan kembali normal, dan harapannya pengairan bisa berjalan lancar," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Reza Al Fahrobi menambahkan, pengeringan DAM Singir atau DAM Blambangan dimulai pada hari ini hingga 15 hari ke depan.

"Selain pengerukan sedimen juga dilakukan pengecekan pintu air, perbaikan hingga pengecatan ulang bangunan, sedangkan DAM lainnya menyusul," kata Reza.*

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024