Tim gabungan yang terdiri atas unsur TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan di daerah itu, Minggu.

"Penyaluran bantuan mengingat hingga saat ini kekeringan dan kekurangan air bersih di sejumlah desa masih terjadi," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

Distribusi bantuan air bersih oleh tim gabungan kali ini menyasar sejumlah desa di Kecamatan Proppo, termasuk sejumlah pondok pesantren, salah satunya Pondok Pesantren Miftahul Ulum di Desa Campor, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan menyatakan, pada musim kemarau kali ini anggotanya tidak hanya ditugaskan melakukan pengamanan, akan tetapi juga membantu distribusi bantuan air bersih.

"Tugas tambahan ini sebagai wujud pengabdian kita sebagai abdi negara kepada masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, kerja sama segi tiga antara polisi, TNI dan BPBD Pamekasan sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam membantu masyarakat terdampak kekeringan.

"Dan kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk saling tolong menolong dan bekerja sama bagi warga yang sedang membutuhkan bantuan," ujar Kapolres.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Pamekasan, jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini sebanyak 75 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Jumlah ini bertambah dibanding tahun lalu yang hanya 72 desa.

Menurut Plt Kepala BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi, jenis kekeringan yang terjadi di Pamekasan selama ini ada dua yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis.

Kekeringan kritis terjadi saat kebutuhan air mencapai 10 liter lebih per orang per hari, sementara jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

Sedangkan kering langka terjadi saat kebutuhan air di bawah 10 liter saja per orang per hari, sedangkan jarak tempuh dari rumah warga ke sumber air terdekat antara 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

Selain bekerja sama dengan TNI dan Polri, penyaluran bantuan air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan oleh BPBD Pemkab Pamekasan juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Pamekasan.

Upaya lain yang dilakukan berupa pembangunan sanitasi rumah tangga di 16 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp6,5 miliar lebih.

"Program pembangunan sanitasi rumah tangga di 16 lokasi itu merupakan program bantuan pemerintah pusat dan anggarannya  bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2024," kata Penjabat Bupati Pamekasan, Masrukin.

Adapun lokasi fasilitas tersebut yaitu di Desa Bandaran, Gugul, dan Terak di Kecamatan Tlanakan. Lalu Desa Bulai di Kecamatan Galis, Desa Panaguan di Kecamatan Larangan, Kelurahan Patemon dan Gladak Anyar di Kecamatan Pamekasan.

Kemudian, Desa Gro'om dan Srambah di Kecamatan Proppo, Desa Rek-kerak di Kecamatan Palengaan, Desa Plakpak dan Pasanggar di Kecamatan Pegantenan, Desa Pamoroh di Kecamatan Kadur, dan Desa Tlonto Raja di Kecamatan Pasean.

"Masing-masing titik di 16 desa ini dianggarkan antara Rp407 juta hingga Rp414 juta dan pekerjaannya hingga kini masih berlangsung," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024