Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyatakan mendiang Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny merupakan sosok yang punya keikhlasan bekerja memperkuat ideologi pancasila ke masyarakat.
"Saya mengenal beliau sebagai orang yang sangat disiplin, penuh perjuangan dan keikhlasan. Selama di BPIP beliau tidak pernah berhenti bekerja," kata Yudian di Kota Malang, Senin.
Keikhlasan mendiang Romo Benny tidak hanya ditunjukkan dalam konteks kerja lapangan atau terjun kepada masyarakat, tetapi juga menyumbangkan pemikiran terkait konsep penguatan ideologi pancasila ke seluruh pelosok Tanah Air.
"Pemikirannya itu disumbangkan untuk BPIP, khususnya juga bangsa Indonesia," ujarnya.
Dia menyatakan kali terakhir bertemu Romo Benny ketika tugas kelembagaan di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 5 Oktober 2024 dini hari.
"Kemarin di Pontianak sedang membicarakan tentang membicarakan etika mengelola lingkungan hidup, demi kepentingan bersama bangsa Indonesia," ucapnya.
Jenazah Romo Benny telah dikebumikan di TPU Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, siang tadi, prosesi itu dihadiri ratusan masyarakat.
Peti jenazah Romo Benny terlihat dibalut bendera kebangsaan Indonesia. Sedangkan proses pemakaman dipimpin oleh Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Sebelum pemakaman, terlebih dahulu dilaksanakan doa umat kepada jenazah Romo Benny terlebih dahulu ditempatkan di Gereja Katolik St Albertus Trapani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarno Putri hingga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sebagaimana yang diketahui, Romo Benny wafat di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 5 Oktober 2024 dini hari.
Di hari yang sama juga, almarhum langsung dibawa ke Rumah Duka Yayasan Gotong Royong, di Kota Malang dan tiba sore hari, setelah sebelumnya diberangkatkan dari Bandar Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Saya mengenal beliau sebagai orang yang sangat disiplin, penuh perjuangan dan keikhlasan. Selama di BPIP beliau tidak pernah berhenti bekerja," kata Yudian di Kota Malang, Senin.
Keikhlasan mendiang Romo Benny tidak hanya ditunjukkan dalam konteks kerja lapangan atau terjun kepada masyarakat, tetapi juga menyumbangkan pemikiran terkait konsep penguatan ideologi pancasila ke seluruh pelosok Tanah Air.
"Pemikirannya itu disumbangkan untuk BPIP, khususnya juga bangsa Indonesia," ujarnya.
Dia menyatakan kali terakhir bertemu Romo Benny ketika tugas kelembagaan di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 5 Oktober 2024 dini hari.
"Kemarin di Pontianak sedang membicarakan tentang membicarakan etika mengelola lingkungan hidup, demi kepentingan bersama bangsa Indonesia," ucapnya.
Jenazah Romo Benny telah dikebumikan di TPU Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, siang tadi, prosesi itu dihadiri ratusan masyarakat.
Peti jenazah Romo Benny terlihat dibalut bendera kebangsaan Indonesia. Sedangkan proses pemakaman dipimpin oleh Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Sebelum pemakaman, terlebih dahulu dilaksanakan doa umat kepada jenazah Romo Benny terlebih dahulu ditempatkan di Gereja Katolik St Albertus Trapani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarno Putri hingga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sebagaimana yang diketahui, Romo Benny wafat di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 5 Oktober 2024 dini hari.
Di hari yang sama juga, almarhum langsung dibawa ke Rumah Duka Yayasan Gotong Royong, di Kota Malang dan tiba sore hari, setelah sebelumnya diberangkatkan dari Bandar Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024