Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu Firhando Gumelar-Rudi siap membangun museum wisata budaya dan sejarah sebagai salah satu program unggulan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara pasangan Gumelar-Rudi, Mukhlis Ndoyo Said di Kota Batu, Sabtu.
Mukhlis menyatakan pasangan Gumelar-Rudi menganggap bahwa fasilitas museum dianggap penting untuk Kota Batu, karena sebagai sarana edukasi bagi anak muda supaya bisa memahami dan mengetahui nilai budaya dan sejarah.
"Kehadiran museum ini untuk memupuk rasa bangga dengan sejarah dan budaya kotanya sendiri," kata Mukhlis.
Dia menjelaskan program museum wisata budaya dan sejarah di Kota Batu ini terinspirasi dari fasilitas serupa yang ada di luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Belanda.
Apalagi di dua negara itu banyak menginventarisir peninggalan dari sejumlah kerajaan di Nusantara.
"Mereka sangat menghargai dan mengapresiasi peninggalan kita dan dipertontonkan untuk mengedukasi masyarakat setempat," ucapnya.
Nantinya, pola inventaris barang bersejarah melibatkan banyak pihak, seperti balai arkeologi, Badan Pelestarian Cagar Budaya, hingga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Terkait skema pembiayaan, Mukhlis menyebut hal itu bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti mengandalkan APBD setempat maupun dana tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL).
"Artinya, ini butuh riset dan kolaborasi dengan para akademisi maupun penggiat masyarakat setempat yang lebih lama tinggal di lokasi itu untuk mengumpulkan peninggalan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Hal itu disampaikan oleh juru bicara pasangan Gumelar-Rudi, Mukhlis Ndoyo Said di Kota Batu, Sabtu.
Mukhlis menyatakan pasangan Gumelar-Rudi menganggap bahwa fasilitas museum dianggap penting untuk Kota Batu, karena sebagai sarana edukasi bagi anak muda supaya bisa memahami dan mengetahui nilai budaya dan sejarah.
"Kehadiran museum ini untuk memupuk rasa bangga dengan sejarah dan budaya kotanya sendiri," kata Mukhlis.
Dia menjelaskan program museum wisata budaya dan sejarah di Kota Batu ini terinspirasi dari fasilitas serupa yang ada di luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Belanda.
Apalagi di dua negara itu banyak menginventarisir peninggalan dari sejumlah kerajaan di Nusantara.
"Mereka sangat menghargai dan mengapresiasi peninggalan kita dan dipertontonkan untuk mengedukasi masyarakat setempat," ucapnya.
Nantinya, pola inventaris barang bersejarah melibatkan banyak pihak, seperti balai arkeologi, Badan Pelestarian Cagar Budaya, hingga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Terkait skema pembiayaan, Mukhlis menyebut hal itu bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti mengandalkan APBD setempat maupun dana tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL).
"Artinya, ini butuh riset dan kolaborasi dengan para akademisi maupun penggiat masyarakat setempat yang lebih lama tinggal di lokasi itu untuk mengumpulkan peninggalan tersebut," katanya.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024