Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Timur menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di provinsi itu mengalami surplus sebesar Rp80,40 triliun per Agustus 2024 dari target surplus tahun ini sebesar Rp146,49 triliun.
“Surplus APBN di Jawa Timur sampai 31 Juli 2024 sebesar Rp80,40 triliun,” kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Jatim Didyk Choiroel di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Untuk realisasi pendapatan negara hingga Agustus 2024, kata Didyk, mencapai Rp168,28 triliun atau 58,52 persen dari target sebesar Rp287,5 triliun atau tumbuh 5,48 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Pendapatan negara, katanya, terdiri atas penerimaan perpajakan yang terealisasi sebesar Rp162,94 triliun atau 57,75 persen dari target dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp5,33 triliun atau 98,94 persen dari target sebesar Rp5,39 triliun.
Untuk Pendapatan Negara sebesar Rp143,73 triliun berasal dari Penerimaan Perpajakan Rp139,39 triliun atau 51,15 persen dari target, serta PNBP Rp4,33 triliun yang merupakan 80,31 persen dari target Rp5,39 triliun.
Penerimaan Perpajakan disumbang oleh penerimaan Ditjen Pajak sebesar Rp77,32 triliun (59,41 persen) dari target dan penerimaan Kepabean dan Cukai Ditjen Bea Cukai sebesar Rp85,62 triliun (56,33 persen) dari target.
Sementara itu, belanja negara sampai Agustus 2024 terserap sebesar Rp87,87 triliun atau 65,23 persen dari pagu belanja negara di Jawa Timur.
Kinerja belanja negara terdiri atas belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp31,46 triliun atau naik 14,21 persen (year of year/yoy) dan transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp56,42 triliun atau tumbuh 10,86 persen (yoy)
Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) menghasilkan beberapa output, diantaranya pembangunan jalan sepanjang 90 kilometer, pemeliharaan jalan sepanjang 1.795 kilometer, rehabilitasi jalan sepanjang 179 kilometer dengan anggaran sebesar Rp1,16 triliun.
Selain itu, dibidang irigasi senilai Rp576,62 miliar, jembatan senilai Rp162,99 miliar, Pendidikan sebesar Rp1,37 triliun yang mencakup pembangunan Gedung universitas, KIP Kuliah untuk 17.336 mahasiswa, dan pengabdian masyarakat kepada 3.232 orang.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Timur Sigit Danang Joyo mengaku optimistis perekonomian provinsi itu pada 2025 bisa tumbuh hingga lima persen.
"Kami yakin tahun depan perekonomian Jatim mampu tumbuh lima persen, karena sejumlah indikator positif. Pada Triwulan II 2024, perekonomian Jatim konsisten tumbuh sebesar 4,98 persen (yoy), 2,87 persen (qtq)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
“Surplus APBN di Jawa Timur sampai 31 Juli 2024 sebesar Rp80,40 triliun,” kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Jatim Didyk Choiroel di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Untuk realisasi pendapatan negara hingga Agustus 2024, kata Didyk, mencapai Rp168,28 triliun atau 58,52 persen dari target sebesar Rp287,5 triliun atau tumbuh 5,48 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Pendapatan negara, katanya, terdiri atas penerimaan perpajakan yang terealisasi sebesar Rp162,94 triliun atau 57,75 persen dari target dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp5,33 triliun atau 98,94 persen dari target sebesar Rp5,39 triliun.
Untuk Pendapatan Negara sebesar Rp143,73 triliun berasal dari Penerimaan Perpajakan Rp139,39 triliun atau 51,15 persen dari target, serta PNBP Rp4,33 triliun yang merupakan 80,31 persen dari target Rp5,39 triliun.
Penerimaan Perpajakan disumbang oleh penerimaan Ditjen Pajak sebesar Rp77,32 triliun (59,41 persen) dari target dan penerimaan Kepabean dan Cukai Ditjen Bea Cukai sebesar Rp85,62 triliun (56,33 persen) dari target.
Sementara itu, belanja negara sampai Agustus 2024 terserap sebesar Rp87,87 triliun atau 65,23 persen dari pagu belanja negara di Jawa Timur.
Kinerja belanja negara terdiri atas belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp31,46 triliun atau naik 14,21 persen (year of year/yoy) dan transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp56,42 triliun atau tumbuh 10,86 persen (yoy)
Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) menghasilkan beberapa output, diantaranya pembangunan jalan sepanjang 90 kilometer, pemeliharaan jalan sepanjang 1.795 kilometer, rehabilitasi jalan sepanjang 179 kilometer dengan anggaran sebesar Rp1,16 triliun.
Selain itu, dibidang irigasi senilai Rp576,62 miliar, jembatan senilai Rp162,99 miliar, Pendidikan sebesar Rp1,37 triliun yang mencakup pembangunan Gedung universitas, KIP Kuliah untuk 17.336 mahasiswa, dan pengabdian masyarakat kepada 3.232 orang.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Timur Sigit Danang Joyo mengaku optimistis perekonomian provinsi itu pada 2025 bisa tumbuh hingga lima persen.
"Kami yakin tahun depan perekonomian Jatim mampu tumbuh lima persen, karena sejumlah indikator positif. Pada Triwulan II 2024, perekonomian Jatim konsisten tumbuh sebesar 4,98 persen (yoy), 2,87 persen (qtq)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024