Presiden RI Joko Widodo berpesan kepada masyarakat penerima program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) berupa beras 10 kilogram per keluarga untuk meminta kepada Prabowo Subianto yang kelak sebagai Presiden RI periode 2024—2029 melanjutkan program bantuan tersebut.
Presiden menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat karena dirinya akan purnatugas terhitung 20 Oktober 2024, atau bertepatan pada pelantikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Nanti, nanti kalau ketemu Pak Prabowo, disampaikan Pak, minta dilanjutkan bantuannya Pak," kata Presiden Jokowi saat menyerahkan bantuan pangan beras dan meninjau gudang bulog di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis.
Dalam kesempatan bertemu rakyat itu, Jokowi menginformasikan bahwa dirinya pensiun sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober mendatang.
Oleh karena itu, Presiden juga menyampaikan permohonan maaf selama memimpin jika ada kesalahan, kekhilafan, dan kekurangan dalam membuat kebijakan yang berdampak kepada rakyat.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya adalah manusia yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan, penuh dengan kebodohan, penuh dengan kekhilafan, saya mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan, kekhilafan, kekurangan dalam saya membuat kebijakan-kebijakan untuk rakyat," kata Presiden Jokowi.
Presiden juga mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan jika ada keluhan tentang beras yang disalurkan melalui program BPNT berupa beras 10 kilogram untuk tiap penerima manfaat.
Kepala Negara juga memastikan penerima bantuan mendapatkan beras tersebut secara rutin setiap bulan sejak Januari 2024.
"Ibu juga terima semua ya, yang 10 kilo ya? Pada bulan Oktober ya? Nanti setelah itu masuk ke Desember, ya. Biar tahu semuanya. Ibu juga terima yang 10 kilo semua? Semuanya ini penerima juga pada bulan Januari, Februari, Maret, terima semua?" tanya Presiden.
"Sudah, Pak. Bulan depan lagi ya Pak?" seru masyarakat yang menjawab dengan antusias.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Presiden juga memberikan dua unit sepeda kepada dua orang yang berhasil mengucapkan Pancasila.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Presiden menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat karena dirinya akan purnatugas terhitung 20 Oktober 2024, atau bertepatan pada pelantikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Nanti, nanti kalau ketemu Pak Prabowo, disampaikan Pak, minta dilanjutkan bantuannya Pak," kata Presiden Jokowi saat menyerahkan bantuan pangan beras dan meninjau gudang bulog di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis.
Dalam kesempatan bertemu rakyat itu, Jokowi menginformasikan bahwa dirinya pensiun sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober mendatang.
Oleh karena itu, Presiden juga menyampaikan permohonan maaf selama memimpin jika ada kesalahan, kekhilafan, dan kekurangan dalam membuat kebijakan yang berdampak kepada rakyat.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya adalah manusia yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan, penuh dengan kebodohan, penuh dengan kekhilafan, saya mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan, kekhilafan, kekurangan dalam saya membuat kebijakan-kebijakan untuk rakyat," kata Presiden Jokowi.
Presiden juga mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan jika ada keluhan tentang beras yang disalurkan melalui program BPNT berupa beras 10 kilogram untuk tiap penerima manfaat.
Kepala Negara juga memastikan penerima bantuan mendapatkan beras tersebut secara rutin setiap bulan sejak Januari 2024.
"Ibu juga terima semua ya, yang 10 kilo ya? Pada bulan Oktober ya? Nanti setelah itu masuk ke Desember, ya. Biar tahu semuanya. Ibu juga terima yang 10 kilo semua? Semuanya ini penerima juga pada bulan Januari, Februari, Maret, terima semua?" tanya Presiden.
"Sudah, Pak. Bulan depan lagi ya Pak?" seru masyarakat yang menjawab dengan antusias.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Presiden juga memberikan dua unit sepeda kepada dua orang yang berhasil mengucapkan Pancasila.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024