Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, telah selesai membangun kembali jembatan penghubung antarkelurahan yang sempat rusak parah dan putus total akibat terdampak banjir bandang dua tahun lalu.

"Jembatan ini sangat penting karena banyak anak sekolah memilih jembatan ini sebagai alternatif untuk ke SMPN 1, SMAN 1, dan beberapa sekolah lain. Selain itu jembatan ini juga akses tercepat bagi warga Tamanan dan sekitarnya ke RSUD dr Soedomo Trenggalek,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Rabu.

Jembatan dengan konstruksi baja itu telah rampung 100 persen.

Sebelumnya, jembatan itu ditutup pada kisaran Oktober 2022 lalu karena rusak setelah dihantam banjir bandang.

Setelah rusak, jembatan tersebut dibangun lagi dengan konsep tanpa tiang penyangga tengah sehingga aman dari banjir mengingat Sungai Ngasinan yang melintasi jembatan itu kerap meluap.

"Sehingga jembatan ini jauh lebih tinggi dari posisi sebelumnya," katanya.

Jembatan itu dibangun sebanyak dua tahap yakni tahap pertama fokus pada tubuh jembatan sedangkan tahap kedua fokus pada akses penghubung jembatan dengan jalan raya.

Melihat langsung kondisi fisik jembatan, Arifin memberikan sejumlah masukan.

"Di antaranya lebih kepada sisi keamanan bagi penggunanya, karena di salah satu sisi ada jalan alternatif dan di sisi lain menghubungkan dengan dua ruas jalan. Menurut saya, perlu ada tambahan guardril dan rambu tambahan, selebihnya sudah aman," ujarnya.

Pembangunan jembatan dengan nilai kontrak Rp1,02 miliar itu selesai lebih cepat dari target yakni1 November 2024.

Kembali beroperasinya jembatan ini, Arifin berharap dapat memberikan kontribusi positif mengingat akses via Jembatan Tamanan dinilai vital untuk menggerakkan perekonomian warga sekitar.

"Semoga memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024