Ngawi - Satu dari empat korban tewas kecelakaan Bus Mira yang menabrak pohon setelah menghindari truk gandeng di Jalan Raya Ngawi-Magetan, Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi hingga kini belum teridentifikasi petugas.
Petugas instalasi pemulasaran jenazah RSUD dr Soeroto, Ngawi, Jatim, Sunari, Selasa, mengatakan pihaknya sulit mengenali korban karena tidak adanya kartu identitas pada yang bersangkutan.
"Hingga kini masih ada satu korban tewas yang belum teridentifikasi. Korban masih berada di instalasi pemulasaran jenazah RSUD dr Soeroto," ujar dia kepada wartawan.
Menurut dia, ciri-ciri korban yang belum teridentifikasi tersebut adalah laki-laki, tinggi badan 170 cm, kulit sawo matang, rambut pendek lurus, dan perawakan sedang. Korban mengenakan baju panjang cokelat bergaris, celana "jean" hitam, dan sepatu hitam bercorak putih.
"Semoga ciri-ciri tersebut dapat membantu masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, setelah mengetahui kabar kecelakaan Bus Mira kemarin," ucap Sunari.
Sedangkan tiga korban tewas lainnya telah teridentifikasi dan diambil oleh keluarganya untuk dimakamkan di daerah asal masing-masing.
Ketiga korban tewas tersebut adalah, Herni Tiansih (35) warga Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Narwito yang juga kernet bus warga Kecamatan Baron, Kabupaten Ngajuk, dan Aris Barep Budwiyanto warga Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo, Jateng.
Sementara, Dokter Jaga ruang UGD RSUD dr Soeroto, Ngawi, dr Indah Pitarti, mengatakan hingga kini korban luka yang masih dirawat di rumah sakit setempat tinggal lima orang. Sedangkan, sebagian besar korban luka lainnya telah diperbolehkan pulang karena kondisinya yang membaik.
"Kelima korban yang masih dirawat rata-rata menderita luka patah tulang dan cedera ringan pada bagian kepala. Dua dari lima korban asal Madura yang dirawat rencananya akan dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," tutur dr Indah Pitarti.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012