Kelompok G7, terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang, dengan tegas mengecam ekspor Iran dan penerimaan rudal balistik Iran oleh Rusia pada Sabtu (14/9).
"Kami, Menteri Luar Negeri G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya dan Amerika Serikat serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa, mengecam keras ekspor Iran dan pengadaan rudal balistik Iran oleh Rusia," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menekankan bahwa bukti terus berlanjut mengenai pasokan senjata dari Teheran ke Rusia, meskipun ada banyak seruan internasional untuk menghentikannya, menandai peningkatan signifikan dalam dukungan militer Iran terhadap perang agresif Rusia melawan Ukraina.
“Rusia telah menggunakan persenjataan Iran seperti UAV (drone) untuk membunuh warga sipil Ukraina dan menyerang infrastruktur penting mereka. Agresi Rusia ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB,” lanjut pernyataan itu.
Pernyataan itu mendesak Iran untuk menghentikan dukungannya terhadap "perang ilegal dan tidak dapat dibenarkan" Rusia terhadap Ukraina dan menghentikan transfer rudal balistik.
“Kami tetap teguh dalam komitmen untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas dukungan yang tidak dapat diterima terhadap perang ilegal Rusia di Ukraina yang semakin merusak keamanan global,” tegasnya.
"Sejalan dengan pernyataan kami sebelumnya tentang masalah ini, kami telah menanggapi dengan langkah-langkah baru dan signifikan," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami, Menteri Luar Negeri G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya dan Amerika Serikat serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa, mengecam keras ekspor Iran dan pengadaan rudal balistik Iran oleh Rusia," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menekankan bahwa bukti terus berlanjut mengenai pasokan senjata dari Teheran ke Rusia, meskipun ada banyak seruan internasional untuk menghentikannya, menandai peningkatan signifikan dalam dukungan militer Iran terhadap perang agresif Rusia melawan Ukraina.
“Rusia telah menggunakan persenjataan Iran seperti UAV (drone) untuk membunuh warga sipil Ukraina dan menyerang infrastruktur penting mereka. Agresi Rusia ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB,” lanjut pernyataan itu.
Pernyataan itu mendesak Iran untuk menghentikan dukungannya terhadap "perang ilegal dan tidak dapat dibenarkan" Rusia terhadap Ukraina dan menghentikan transfer rudal balistik.
“Kami tetap teguh dalam komitmen untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas dukungan yang tidak dapat diterima terhadap perang ilegal Rusia di Ukraina yang semakin merusak keamanan global,” tegasnya.
"Sejalan dengan pernyataan kami sebelumnya tentang masalah ini, kami telah menanggapi dengan langkah-langkah baru dan signifikan," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024