Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur memberikan pelatihan pengolahan ikan sebagai upaya untuk mencegah stunting dan inflasi.
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo di Kota Mojokerto, Kamis, mengatakan sebanyak 80 peserta mengikuti pelatihan pengolahan ikan di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Citra Maja Kinarya Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
"Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Mojokerto untuk menekan stunting dan sekaligus memperkuat daya beli masyarakat di tengah inflasi," katanya.
Gaguk Tri Prasetyo menuturkan penanganan stunting dan inflasi bukan menjadi kewajiban salah satu perangkat daerah tetapi membutuhkan sinergitas lintas sektor.
"Melalui pelatihan ini kita berupaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengolah bahan pangan, khususnya ikan," kata Gaguk.
Ia menjelaskan, dengan adanya keterampilan masyarakat akan mampu meningkatkan perekonomian.
"Berbekal keterampilan membuat berbagai olahan ikan, bisa dijual sehingga meningkatkan ekonomi dan menguatkan daya beli masyarakat khususnya di saat inflasi," ucapnya.
Ia berharap dengan pengetahuan tentang diversifikasi pangan dari ikan nantinya dapat meningkatkan konsumsi ikan.
"Angka Konsumsi Ikan (AKI) Kota Mojokerto tahun 2023 adalah 39,94 kg per kapita, dengan berbagai olahan makanan berbahan dasar ikan kita harapkan konsumsi ikan juga dapat meningkat," ucapnya.
KadiskopUKMPerindag, Kota Mojokerto Ani Wijaya menyampaikan bahwa untuk pelatihan olahan ikan digelar selama 5 hari dan diikuti oleh 80 orang.
Peserta pelatihan itu berasal dari alumni inkubasi frozen food, keluarga dengan balita stunting, wali murid SLB Pertiwi, serta warga miskin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo di Kota Mojokerto, Kamis, mengatakan sebanyak 80 peserta mengikuti pelatihan pengolahan ikan di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Citra Maja Kinarya Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
"Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Mojokerto untuk menekan stunting dan sekaligus memperkuat daya beli masyarakat di tengah inflasi," katanya.
Gaguk Tri Prasetyo menuturkan penanganan stunting dan inflasi bukan menjadi kewajiban salah satu perangkat daerah tetapi membutuhkan sinergitas lintas sektor.
"Melalui pelatihan ini kita berupaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengolah bahan pangan, khususnya ikan," kata Gaguk.
Ia menjelaskan, dengan adanya keterampilan masyarakat akan mampu meningkatkan perekonomian.
"Berbekal keterampilan membuat berbagai olahan ikan, bisa dijual sehingga meningkatkan ekonomi dan menguatkan daya beli masyarakat khususnya di saat inflasi," ucapnya.
Ia berharap dengan pengetahuan tentang diversifikasi pangan dari ikan nantinya dapat meningkatkan konsumsi ikan.
"Angka Konsumsi Ikan (AKI) Kota Mojokerto tahun 2023 adalah 39,94 kg per kapita, dengan berbagai olahan makanan berbahan dasar ikan kita harapkan konsumsi ikan juga dapat meningkat," ucapnya.
KadiskopUKMPerindag, Kota Mojokerto Ani Wijaya menyampaikan bahwa untuk pelatihan olahan ikan digelar selama 5 hari dan diikuti oleh 80 orang.
Peserta pelatihan itu berasal dari alumni inkubasi frozen food, keluarga dengan balita stunting, wali murid SLB Pertiwi, serta warga miskin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024