Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur menyalurkan bantuan 2,8 ton bibit bawang merah varietas biru lancor ke kelompok tani "Karya Tani" di Desa Yosowilangun Kidul dan bantuan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) 2024.

"Bantuan bibit bawang merah itu sebagai upaya pengendalian inflasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya bagi petani," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang Retno Wulan Andari di kantornya, Kamis.

Menurut dia, bantuan bibit bawang merah merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga bahan pangan di Kabupaten Lumajang.

"Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil panen petani bawang merah, sehingga stok bawang merah di Lumajang melimpah," tuturnya.

Ia menjelaskan bantuan 2,8 ton bibit bawang merah itu akan ditanam di lahan seluas 2,8 hektare di wilayah Poktan Karya Tani yang berada di Desa Yosowilangun Kidul, Kecamatan Yosowilangun.

"Penanaman bibit bawang merah itu akan dilakukan kelompok tani pada minggu ketiga di bulan September 2024," katanya.

Retno berharap bantuan bibit itu dapat meningkatkan produksi bawang merah di Lumajang serta memenuhi kebutuhan pasar, mengingat tingginya permintaan bawang merah terutama menjelang akhir tahun.

"Dengan meningkatkan produksi bawang merah lokal, maka kami berharap dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan komoditas bumbu dapur di pasaran," ujarnya.

Pantauan di Pasar Sukodono Lumajang, harga bawang merah naik dari Rp18.000 menjadi Rp19.000 per kilogram, sedangkan harga bawang putih Rp35.000 per kilogram.

Harga cabai turun seperti cabai merah keriting dariRp30.000 menjadi Rp25.000 per kilogram, cabai merah besar dari Rp29.000 menjadi Rp20.000 per kilogram dan cabai rawit dari Rp37.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024