Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Jawa Timur menggerakkan para tenaga medis dan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) di wilayah itu untuk melakukan deteksi dini kemungkinan ada warga terserang cacar monyet atau monkeypox (Mpox).

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang Abdullah Najich di Sampang, Selasa, mengatakan selama ini belum ada warga setempat terdeteksi terserang penyakit cacar monyet.

"Namun demikian, upaya proaktif perlu dilakukan dengan melakukan deteksi dini, mengingat jenis penyakit ini merupakan jenis penyakit yang menular," katanya.

Apalagi, ujar dia, penyakit cacar monyet tersebut telah terdeteksi di Jawa Timur, sehingga kabupaten lain di Jatim, termasuk Kabupaten Sampang, harus meningkatkan kewaspadaan.

Salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan oleh masyarakat dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Dia mengatakan gejala awal serangan virus Mpox mirip dengan cacar air biasa, yaitu ruam atau bintil berair yang muncul di wajah, dada, hingga bagian dalam hidung dan mulut.

Bedanya, katanya, cacar monyet disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan.

"Selain itu, gejala cacar monyet juga dibagi dalam dua kategori, yaitu fase prodromal atau fase awal yang ditandai dengan demam, sakit kepala, dan nyeri otot, kemudian berlanjut ke fase erupsi pada 1-3 hari kemudian, yang ditandai dengan munculnya ruam," kata Najich.

Oleh karena itu, ucap dia, masyarakat yang mengalami gejala cacar agar segera melaporkan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

"Kami sudah tekankan pada pihak rumah sakit dan puskesmas di 14 kecamatan menyosialisasikan kepada masyarakat agar mengutamakan PHBS," katanya.

Pihaknya juga telah meminta para petugas medis di masing-masing puskesmas untuk menggerakkan kader posyandu di Kabupaten Sampang, terkait dengan deteksi dini kasus tersebut.

"Di Kabupaten Sampang ini ada sebanyak 1.043 orang kader posyandu, dan mereka kami minta untuk proaktif terjun ke masyarakat melakukan pemantauan dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya berpola hidup sehat," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024