Kediri - Kenaikan harga kebutuhan pokok berupa beras menyumbang laju inflasi di Kota Kediri, Jawa Timur, pada Januari 2012 mencapai 0,27 persen. "Harga beras terus naik. Ini ikut berpengaruh pada laju inflasi di Kediri," kata kepala Kepala Seksi Statistik Badan Pusat Statistik Kota Kediri, Arif Dwi Purwanto di Kediri, Sabtu. Ia mengatakan, laju inflasi di Kediri pada Januari 2012 yang mencapai 0,27 persen itu lebih rendah dibandingkan Desember 2011 yang mencapai 0,67 persen. Selain beras, beberapa komoditas yang harganya naik dan penyumbang terbesar pada inflasi di antaranya adalah tomat sayur, telur ayam ras, kacang panjang, gula pasir, bayam, ikan lele, serta upah pekerja. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga hingga mampu menghambat laju inflasi di antaranya cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, salak, jeruk, apel, pepaya muda, daging ayam ras, dan perhiasan emas. Arif juga mengatakan, dari tujuh kelompok pengeluaran hanya satu kelompok yang mengalami deflasi yaitu sandang 0,34 persen, sementara lainnya justru mengalami inflasi. Kelompok itu antara lain bahan makanan 0,28 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,72 persen, kesehatan 0,33 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,19 persen, serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,05 persen. Ia khawatir, naiknya harga bahan pokok terutama beras juga bisa memicu inflasi pada Februari nanti. Untuk itu, beberapa upaya harus dilakuan untuk mencega laju inflasi, karena membuat rakyat akan kesulitan dan menderita. Beberapa upaya itu di antaranya dengan melakukan operasi pasar murah yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat yang bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Selain itu, ia juga mengimbau para pendagang tidak menimbun barang dagangannya, terutama beras, sehingga harga bahan pokok menjadi lebih stabil. Dari tujuh kota di Jawa Timur yang dihitung sebagai penimbang Indeks Harga Konsumen - Inflasi Nasional semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Probolinggo 0,52 persen, sedangkan terendah Kota Madiun 0,10 persen. Kota lainnya, Sumenep inflasi mencapai 0,50 persen, Surabaya 0,39 persen, Jember 0,28 persen, dan Kota Malang 0,27 persen. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012