Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri, Jawa Timur, memproses pendaftaran dua pasangan bakal calon Wali Kota dan bakal calon Wakil Wali Kota Kediri dalam Pilkada 2024 yang digelar serentak.

"Ada dua pasangan bakal calon. Pertama, Vinanda dan Gus Qowim (Bakal calon Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dengan bakal calon Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim). Kedua, Bu Fero dan Regina (Ferry Silviana Feronica-Regina Nadya Suwono). Kami tunggu hari ini hingga pukul 23.59 WIB, ada atau tidak (yang daftar lagi)," kata Ketua KPU Kota Kediri Reza Cristian di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan sesuai dengan aturan yang baru yakni PKPU Nomor 10 Tahun 2024, dijelaskan bahwa calon Wali Kota bisa mendaftarkan diri berdasarkan surat suara sah.

KPU Kota Kediri juga sudah menghitung surat suara sah dari partai yang terdata di Kota Kediri dan hasilnya hanya bisa dua pasangan calon yang bisa mendaftarkan diri.

Ia menambahkan untuk selanjutnya seluruh berkas dari bakal calon kepala daerah itu diperiksa dan untuk diterima karena sesuai dengan syarat,

"Kami juga akan daftarkan ke RSUD Dr. Soetomo untuk tes kesehatan. Kami juga dampingi untuk prosesnya dan saat ini sudah koordinasi untuk jadwalnya. Ada 11 kabupaten/kota yang ke RSUD Dr. Soetomo ditambah untuk bakal calon Gubernur Jatim sehingga kami tunggu jadwalnya dari rumah sakit," kata dia.

Sementara itu, pasangan yang telah mendaftarkan diri awalnya adalah pasangan bakal calon Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dengan bakal calon Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim dan selanjutnya adalah pasangan bakal calon Wali Kota dan bakal calon Wakil Wali Kota Kediri Ferry Silviana Feronica-Regina Nadya Suwono.

Ferry Silviana Feronica mengaku dirinya bersama Regina Nadya Suwono berkomitmen untuk ikut pilkada dan meyakinkan bahwa akan membawa suasana politik yang gembira, riang dan penuh gagasan.

Pihaknya mempunyai beberapa program misalnya soal pendidikan. Pada 2045 adalah Indonesia Emas, karena banyak usia produktif. Ia memastikan bahwa seluruh warga di Kota Kediri bisa mengakses pendidikan tanpa kecuali, sebab pendidikan adalah jalan memutus mata rantai kemiskinan.

"Kami memastikan seluruh warga bisa mendapatkan akses kesehatan cepat. Kota Kediri sudah meraih UHC dan itu bentuk komitmen pemerintah dalam melayani masyarakat di kesehatan, sehingga terus kami pertahankan dan tingkatkan," kata dia.

Ia juga mengatakan, Kota Kediri penduduknya dari berbagai suku, agama, ras dan budaya. Kota Kediri juga telah masuk 10 besar kota toleran di Indonesia, sehingga terus ditingkatkan, menjadikan kota ini ruang bagi semua tanpa kecuali.

"Mari lalui proses pilkada ini hingga akhir dengan baik, santun, tidak ada gesekan," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024