Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Dewanti Rumpoko menyatakan proses penentuan Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pendamping Tri Rismaharini di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024 melewati proses yang panjang.
Dewanti di Kota Malang, Kamis, menuturkan sebelum muncul nama KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans sempat ada nama mantan Wali Kota Malang periode 2018-2023 Sutiaji di dalam daftar nama potensial yang digodok di tingkat internal partai.
"Seperti yang dibilang kemarin kami semua di DPD memberikan masukan, itu semua dicatat mulai alternatif A,B,CD,E antara lain nama Sutiaji," kata Dewanti.
Dewanti tidak tahu siapa yang mengusulkan nama Sutiaji masuk di dalam bursa bakal calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan pasangan Risma.
"Saya tidak tahu siapa yang kasih masukan tetapi masukan jadi tidak apa-apa, karena dia juga dianggap tokoh," ujarnya.
Nama yang ada di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu pun akhirnya dibawa ke DPP dan dilakukan beragam tahap pencermatan oleh para petinggi partai berlogo banteng bermoncong putih ini.
Hingga pada akhirnya muncul nama Gus Hans yang dinilai berkompeten untuk maju bersama mantan Wali Kota Surabaya di Pilkada Jawa Timur.
"Segala macam rekam jejak dilihat, dievaluasi, dan didiskusikan yang pada akhirnya turun ini," ucapnya.
PDI Perjuangan pun akhirnya mengusung pasangan Tri Rismaharini-Gus Hans sebagai kompetitor petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dari PKB.
Soal status Gus Hans yang merupakan kader Partai Golkar, Dewanti menyatakan di dalam dunia politik semuanya bisa terjadi dalam hitungan detik.
Pun demikian dengan beberapa bantahan dari Risma terkait pencalonannya di Pilkada Jawa Timur.
"Tidak salah, kalau dirasa dia pantas dan ada wadahnya kenapa tidak, itu kebebasan," ujarnya.
Dijadwalkan pasangan Risma-Gus Hans akan mendaftar ke kantor KPU Provinsi Jawa Timur, di Jalan Raya Tenggilis, Kota Surabaya malam ini.
Risma juga sudah menyatakan bahwa dirinya akan mundur dari jabatan Menteri Sosial (Mensos) RI dan secepatnya menemui Presiden Joko Widodo.
Hal itu diutarakan eks Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya ketika melaksanakan ziarah ke Makam Sunan Bungkul yang berlokasi di kawasan Darmo, Surabaya sore tadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Dewanti di Kota Malang, Kamis, menuturkan sebelum muncul nama KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans sempat ada nama mantan Wali Kota Malang periode 2018-2023 Sutiaji di dalam daftar nama potensial yang digodok di tingkat internal partai.
"Seperti yang dibilang kemarin kami semua di DPD memberikan masukan, itu semua dicatat mulai alternatif A,B,CD,E antara lain nama Sutiaji," kata Dewanti.
Dewanti tidak tahu siapa yang mengusulkan nama Sutiaji masuk di dalam bursa bakal calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan pasangan Risma.
"Saya tidak tahu siapa yang kasih masukan tetapi masukan jadi tidak apa-apa, karena dia juga dianggap tokoh," ujarnya.
Nama yang ada di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu pun akhirnya dibawa ke DPP dan dilakukan beragam tahap pencermatan oleh para petinggi partai berlogo banteng bermoncong putih ini.
Hingga pada akhirnya muncul nama Gus Hans yang dinilai berkompeten untuk maju bersama mantan Wali Kota Surabaya di Pilkada Jawa Timur.
"Segala macam rekam jejak dilihat, dievaluasi, dan didiskusikan yang pada akhirnya turun ini," ucapnya.
PDI Perjuangan pun akhirnya mengusung pasangan Tri Rismaharini-Gus Hans sebagai kompetitor petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dari PKB.
Soal status Gus Hans yang merupakan kader Partai Golkar, Dewanti menyatakan di dalam dunia politik semuanya bisa terjadi dalam hitungan detik.
Pun demikian dengan beberapa bantahan dari Risma terkait pencalonannya di Pilkada Jawa Timur.
"Tidak salah, kalau dirasa dia pantas dan ada wadahnya kenapa tidak, itu kebebasan," ujarnya.
Dijadwalkan pasangan Risma-Gus Hans akan mendaftar ke kantor KPU Provinsi Jawa Timur, di Jalan Raya Tenggilis, Kota Surabaya malam ini.
Risma juga sudah menyatakan bahwa dirinya akan mundur dari jabatan Menteri Sosial (Mensos) RI dan secepatnya menemui Presiden Joko Widodo.
Hal itu diutarakan eks Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya ketika melaksanakan ziarah ke Makam Sunan Bungkul yang berlokasi di kawasan Darmo, Surabaya sore tadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024