Malang - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dr Armida S Alisjahbana MA mengatakan, kesempatan kerja di sektor formal secara nasional meningkat tujuh persen menjadi 37 persen. Armida di Malang, Rabu, mengatakan, peningkatan itu disebabkan adanya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2011 yang mencapai sekitar 6,5 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) yang mencapai 6,7 persen. "Dari 30 persen kesempatan kerja di sektor formal, kini telah meningkat menjadi 37 persen dari seluruh pekerjaan di sektor formal, sisanya 63 persen di sektor informal," kata Armida usai kegiatan di Universitas Brawijaya Malang. Armida menjelaskan, peningkatan itu harus terus dilakukan, sehingga berdampak pada bertambahnya nilai investasi secara nasional. Oleh karena itu, kini sejumlah kementerian sudah melakukan koordinasi, antara lain Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja formal di Indonesia. Armida mengaku, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,5 persen patut disyukuri, sebab Indonesia mampu mencapai tingkat pertumbuhan pada saat kondisi kesulitan dan krisis global. Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan mencapai 4,0 persen, sementara di banyak negara, pertumbuhannya terkoreksi sehingga menurun dari perkiraan semula, bahkan negatif. Armida mengatakan, pertumbuhan ekonomi itu harus terus didukung dengan kinerja positif dalam berbagai aspek ekonomi makro. Menteri mengaku, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, seperti masalah buruh yang terkait dengan UMK. "Kalau masalah UMK dan outsourcing terus berlarut-larut penyelesaiannya, dikhawatirkan akan memengaruhi iklim investasi yang ada. Oleh karena itu masalah ini harus cepat diselesaikan dengan baik," katanya. Ia mengatakan, investasi sangat berpengaruh besar dalam memberi kesempatan kerja, sebab adanya kesempatan kerja dipengaruhi banyaknya investasi yang diimbangi dengan peningkatan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) dan ilmu pengetahuan teknologi.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012