Pamekasan - Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) dari Pamekasan, Madura, mengajukan permohonan mengikuti program transmigrasi. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Akmalul Firdaus, Senin menjelaskan, tujuan transmigrasi 10 KK tersebut adalah ke Provinsi Sulawesi Barat. "Saat ini ke-10 KK yang mengajukan program transmigrasi tersebut masih mengurus kelengkapan administrasi, dan jika telah selesai, akan segera kami berangkatkan," katanya menjelaskan. Menurut dia, seluruh biaya pemberangkatan nantinya akan ditanggung pemerintah, termasuk biaya pengurusan administrasi, mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga di tingkat kabupaten. Akmalul Firdaus menjelaskan, sebenarnya ke-10 KK yang mendaftar mengikuti program transmigrasi tersebut pada 2011. Namun pelaksanaan pemberangkatan baru bisa dilakukan tahun ini karena kendala teknis. "Disamping karena pengurusan administrasi belum selesai, pemkab juga masih memberikan pembinaan kepada 10 KK yang mengikuti program ini," kata Akmalul Firdaus menjelaskan. Program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 1982 lalu itu, menurut Akmalul Firdaus sebenarnya sudah sukses. Hal ini terbukti banyak masyarakat, baik di Pamekasan maupun di kabupaten lain di Madura yang mengikuti program tersebut. "Sejak saat itu masyarakat yang tidak mempunyai lahan pertanian di Pamekasan ini berlomba-lomba mengikuti program transmigrasi," katanya menjelaskan. Akan tetapi peminat program transmigrasi berkurang, setelah ada kasus bernuansa SARA antara etnis Madura dengan orang dayat di Sampit, Kalimantan, peminat program transmigrasi berkurang, bahkan tidak ada sama sekali. "Nah, dalam dua tahun terakhir ini kami mensosialisasikan lagi program tersebut, dan ternyata ada masyarakat yang berminat mengikuti program ini," kata Akmalul Firdaus menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012