Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (Fikes UB) membuka layanan yang berfokus pada kesehatan kaki dan skrining risiko penyakit kronis dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) selama bulan Agustus ini bertujuan memberikan edukasi dan pelayanan langsung kepada pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang rentan terhadap komplikasi kaki dan penyakit kronis, seperti diabetes melitus dan hipertensi.

Ketua Program Layanan, Dr Ns Heri Kristianto di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan program ini bertujuan untuk memperkuat pelayanan kesehatan kaki di RSUB, sehingga dapat mengurangi angka amputasi dan komplikasi serius lainnya yang sering terjadi pada pasien dengan penyakit kronis.

Baca juga: Ratusan mahasiswa baru pascasarjana UB berasal dari jalur "fast track"

“Pelayanan kesehatan kaki seringkali terabaikan, terutama bagi pasien dengan penyakit kronis. Padahal, perawatan kaki yang baik sangat penting, terutama bagi penderita diabetes yang rentan mengalami komplikasi seperti ulkus kaki diabetik," ujar Heri.

Program ini juga mencakup kegiatan skrining risiko penyakit kronis yang melibatkan anggota keluarga pasien yang diintegrasikan dalam kegiatan KKN mahasiswa Fikes UB dengan target pasien BPJS yang kontrol di Poli Penyakit Dalam sesuai dengan keluhan pada kaki.

"Keterlibatan keluarga dalam deteksi dini penyakit kronis dapat membantu untuk mencegah komplikasi penyakit kronis. Oleh karena itu, kami juga menyediakan edukasi dasar serta tes skrining yang diperlukan," tambahnya.

Kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan, yakni tahap pertama, pasien BPJS akan dilakukan serangkaian pemeriksaan kaki. Tahap kedua, akan dilakukan pembentukan peer group untuk diberikan edukasi tentang kesehatan kaki.

Sedangkan tahap ketiga, akan dilakukan kunjungan rumah sesuai dengan persetujuan dengan pasien untuk dilakukan skrining penyakit kronis sebagai bentuk integrasi kegiatan KKN mahasiswa.

Tim Pengabdian Masyarakat melibatkan dosen dari Departemen Keperawatan, Gizi, dan Kedokteran, serta tiga mahasiswa dari Prodi Ilmu Keperawatan FiKes.

Skrining dilakukan untuk mendeteksi dini tanda-tanda komplikasi pada kaki, seperti neuropati atau infeksi yang sering dialami oleh penderita diabetes.

Selain itu, dilakukan juga edukasi kepada pasien tentang cara merawat kaki yang baik dan benar, pentingnya pengendalian gula darah, serta pencegahan luka yang dapat berujung pada amputasi.

Kegiatan skrining kaki dan kesehatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat, komposisi tubuh, ABI dan pemeriksaan neuropati kaki. Sedangkan kegiatan edukasi meliputi edukasi penyakit diabetes melitus (DM) dan hipertensi, jenis komplikasi kaki, pencegahan dan perawatan komplikasi kaki, serta topik lain yang relevan.

Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, khususnya pasien BPJS di RSUB. Para peserta terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari sesi konsultasi hingga pemeriksaan.

Sebagian besar pasien menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan pengetahuan baru mengenai perawatan kaki dan pentingnya melakukan skrining secara rutin sebagai bentuk pelayanan berbasis inovasi di RSUB.

Fikes UB bekerja sama dengan RSUB untuk mengembangkan kolaborasi penatalaksanaan pasien penyakit kronik, kegiatan ini nantinya diharapkan menjadi kegiatan berkala yang dapat menguatkan pelayanan BPJS RSUB.

Kegiatan akan dikembangkan terus agar tidak hanya menjadi pengabdian masyarakat, namun juga proses pendidikan dalam penerapan interprofesional education.

Program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas, khususnya bagi pasien BPJS yang memerlukan perhatian lebih dalam hal perawatan kaki dan deteksi dini risiko penyakit kronis.

Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan dapat tercipta kesadaran yang lebih luas di kalangan masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis secara menyeluruh, termasuk perawatan kaki yang sering kali diabaikan.

Fikes UB juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas cakupan program pengabdian masyarakat ini, demi tercapainya kesehatan yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kegiatan ini untuk menunjang Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yakni memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

Program bertajuk "Penguatan Pelayanan Kaki dan Skrining Risiko Penyakit Kronis Keluarga Pasien BPJS" ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kejadian penyakit kronis di Indonesia, yang sering disertai dengan komplikasi pada kaki, seperti kaki terasa tebal, nyeri terbakar, ulkus diabetik hingga berujung pada amputasi.

"Melalui program ini, Departemen Keperawatan dan Poli Kaki RSUB berusaha meningkatkan kesadaran pasien terhadap pentingnya perawatan kaki yang benar dan melakukan deteksi dini terhadap risiko penyakit kronis," ujar Heri.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024