Salah satu jaringan grup hotel di Indonesia, Midtown, memberikan pembekalan budaya tunarungu (tuli) dan bahasa isyarat bagi karyawannya yang berada di Surabaya, Jawa Timur untuk menambah ilmu baru dan memperluas wawasan.
Corporate General Manager Midtown Hotels Indonesia Dony Manuarva mengatakan program pengenalan budaya tuli dan bahasa isyarat ini diharapkan bisa menjadikan nilai lebih bagi profesi pekerja bidang perhotelan yang dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik kepada semua tamu yang datang tanpa terkecuali.
"Seperti tamu yang berkebutuhan khusus termasuk teman tuli," kata Dony di Surabaya, Selasa.
Program tersebut, kata dia, menggandeng Tim Bisindo Dan Aksesibilitas Surabaya (TIBA) dan Cerita Teman Tuli (TATULI) Surabaya yang diikuti oleh 20 peserta dari Midtown Hotel Surabaya, Midtown Residence Surabaya, Crown Prince Hotel Surabaya dan Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya.
"Mulai dari tim resepsionis, pramusaji, tim human resources, kepala departemen restoran hingga general manager semua ikut program ini," ucapnya.
Sementara itu, Corporate Public Relations Midtown Hotels Indonesia Kus Andi mengajak semua karyawan untuk selalu berkomunikasi dengan dua arah kepada semua tamu, tidak terkecuali teman tuli.
"Mari berkomunikasi dua arah, bukan hanya teman tuli saja yang berusaha untuk mengerti namun kami sebagai teman dengar juga harus mampu beradaptasi dengan budaya teman tuli," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang peserta yang juga resepsionis hotel Midtown Residence Surabaya Fitri mengatakan workshop tersebut akan dijadikan modal sebagai melayani dan membantu para tamu, khususnya bagi teman tuli.
"Ini pengalaman pertama belajar bahasa isyarat yang nantinya bisa membantu saya sebagai resepsionis hotel, dulu sudah pernah beberapa kali mendapati tamu tuli, karena keterbatasan pemahaman kami berkomunikasi hanya melalui tulisan, dengan pengetahuan baru ini walaupun masih sedikit paling tidak bisa membuat tamu tuli lebih merasa nyaman nantinya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Corporate General Manager Midtown Hotels Indonesia Dony Manuarva mengatakan program pengenalan budaya tuli dan bahasa isyarat ini diharapkan bisa menjadikan nilai lebih bagi profesi pekerja bidang perhotelan yang dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik kepada semua tamu yang datang tanpa terkecuali.
"Seperti tamu yang berkebutuhan khusus termasuk teman tuli," kata Dony di Surabaya, Selasa.
Program tersebut, kata dia, menggandeng Tim Bisindo Dan Aksesibilitas Surabaya (TIBA) dan Cerita Teman Tuli (TATULI) Surabaya yang diikuti oleh 20 peserta dari Midtown Hotel Surabaya, Midtown Residence Surabaya, Crown Prince Hotel Surabaya dan Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya.
"Mulai dari tim resepsionis, pramusaji, tim human resources, kepala departemen restoran hingga general manager semua ikut program ini," ucapnya.
Sementara itu, Corporate Public Relations Midtown Hotels Indonesia Kus Andi mengajak semua karyawan untuk selalu berkomunikasi dengan dua arah kepada semua tamu, tidak terkecuali teman tuli.
"Mari berkomunikasi dua arah, bukan hanya teman tuli saja yang berusaha untuk mengerti namun kami sebagai teman dengar juga harus mampu beradaptasi dengan budaya teman tuli," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang peserta yang juga resepsionis hotel Midtown Residence Surabaya Fitri mengatakan workshop tersebut akan dijadikan modal sebagai melayani dan membantu para tamu, khususnya bagi teman tuli.
"Ini pengalaman pertama belajar bahasa isyarat yang nantinya bisa membantu saya sebagai resepsionis hotel, dulu sudah pernah beberapa kali mendapati tamu tuli, karena keterbatasan pemahaman kami berkomunikasi hanya melalui tulisan, dengan pengetahuan baru ini walaupun masih sedikit paling tidak bisa membuat tamu tuli lebih merasa nyaman nantinya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024