Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memperluas cakupan program Adipura Desa hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) guna memperbesar jejaring warga yang peduli terhadap pelestarian lingkungan.
"Langkah ini bagian dari mitigasi soal lingkungan dan kita tentu berharap hasilnya bisa maksimal, " kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Kamis.
Selain soal komitmen terhadap pembangunan hijau, Arifin tak memungkiri bahwa kebijakan itu juga dipengaruhi oleh apresiasi tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas pelaksanaan program Adipura Desa di Trenggalek.
Program Adipura Desa dinilai memiliki andil besar dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sehingga program ini diperluas sebagai sarana mengajak masyarakat secara luas untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan keberlanjutan hingga generasi mendatang.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah akan memberikan sumber pendapatan fiskal bagi daerah yang masif bergerak dan peduli terhadap isu-isu lingkungan.
Menurut Arifin, melalui langkah gotong royong bersama masyarakat berpotensi menghemat anggaran pemerintah sekaligus memberikan dampak yang luar biasa bagi lingkungan dan iklim.
Inovasi program Adipura Desa sendiri telah berjalan sejak 2019 dengan melibatkan 152 desa dan lima kelurahan di daerah ini dengan beberapa di antaranya mampu mencetak prestasi.
Daerah tersebut seperti Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul dan Desa Gading, Kecamatan Tugu yang meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tak hanya itu, program Adipura Desa turut mengantarkan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meraih penghargaan Nirwasita Tantra KLHK dua kali yaitu pada 2022 dan tahun ini atas komitmennya membina Proklim.
"Ini menunjukkan bahwa Adipura Desa terbukti sebagai embrio Proklim karena yang ikut Proklim di tingkat provinsi maupun nasional rata-rata yang mengikuti Adipura Desa. Makanya sekarang di Trenggalek ada desa penerima Proklim," kata Arifin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Langkah ini bagian dari mitigasi soal lingkungan dan kita tentu berharap hasilnya bisa maksimal, " kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Kamis.
Selain soal komitmen terhadap pembangunan hijau, Arifin tak memungkiri bahwa kebijakan itu juga dipengaruhi oleh apresiasi tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas pelaksanaan program Adipura Desa di Trenggalek.
Program Adipura Desa dinilai memiliki andil besar dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sehingga program ini diperluas sebagai sarana mengajak masyarakat secara luas untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan keberlanjutan hingga generasi mendatang.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah akan memberikan sumber pendapatan fiskal bagi daerah yang masif bergerak dan peduli terhadap isu-isu lingkungan.
Menurut Arifin, melalui langkah gotong royong bersama masyarakat berpotensi menghemat anggaran pemerintah sekaligus memberikan dampak yang luar biasa bagi lingkungan dan iklim.
Inovasi program Adipura Desa sendiri telah berjalan sejak 2019 dengan melibatkan 152 desa dan lima kelurahan di daerah ini dengan beberapa di antaranya mampu mencetak prestasi.
Daerah tersebut seperti Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul dan Desa Gading, Kecamatan Tugu yang meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tak hanya itu, program Adipura Desa turut mengantarkan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meraih penghargaan Nirwasita Tantra KLHK dua kali yaitu pada 2022 dan tahun ini atas komitmennya membina Proklim.
"Ini menunjukkan bahwa Adipura Desa terbukti sebagai embrio Proklim karena yang ikut Proklim di tingkat provinsi maupun nasional rata-rata yang mengikuti Adipura Desa. Makanya sekarang di Trenggalek ada desa penerima Proklim," kata Arifin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024