RSUD dr. Harjono Ponorogo, Jawa Timur kini sudah dilengkapi dengan fasilitas cathlab untuk penanganan kateterisasi jantung dan diklaim menjadi yang terbesar di antara RSUD lain di seluruh Indonesia.
"Saya mengapresiasi langkah RSUD dr. Harjono yang terus berbenah, selalu upgrading melalui pembangunan baik fisik maupun nonfisik," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memberi sambutan pada peresmian ruang cathlab RSUD dr. Harjono, Kamis.
Menurut dia, pengembangan layanan itu berdampak baik bagi masyarakat. Sebab warga Ponorogo yang memiliki keluhan jantung tidak perlu lagi pergi ke luar daerah hanya untuk penanganan jantung.
Cathlab merupakan fasilitas ruang tindakan untuk kateterisasi jantung dengan peralatan medis untuk penanganan kardio yang cukup lengkap. Unit pelayanan ini menjadi salah satu prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pada jantung.
"Jadi masyarakat tidak perlu harus keluar daerah, di Ponorogo sudah ada, sudah lengkap dan di-handle dokter-dokter hebat," katanya.
Selain fasilitas cathlab, RSUD dr. Harjono Ponorogo juga meresmikan sejumlah fasilitas mulai dari gedung IGD terpadu, instalasi hemodialisa hingga perkantoran dan gudang.
Gedung IGD terpadu yang saat telah di-upgrading juga memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari ruang tindakan, ruang diagnosa, serta laboratorium dengan didukung peralatan yang baru dan canggih.
"Jadi jika ada kegawatdaruratan langsung bisa tertangani dengan baik," katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Yunus Mahatma menambahkan jika cathlab yang baru diresmikan merupakan satu-satunya yang terbesar di Indonesia untuk tingkat kabupaten.
"Untuk ukuran sebanyak 505 rumah sakit kabupaten di Indonesia, ini yang terbesar," katanya.
Selain itu, RSUD dr. Harjono termasuk empat rumah sakit di Jawa Timur yang memiliki lisensi dari Kementerian Kesehatan dalam hal tindakan CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) atau cuci darah melalui perut.
"Jadi tidak harus di rumah sakit, bisa dilakukan di rumah melalui CAPD, dan di Jawa Timur hanya ada empat yang sudah terlisensi termasuk RSUD dr Harjono," terangnya.
Pihaknya berharap inovasi yang dilakukan ini tidak berhenti dan bisa terus berkembang demi memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya.
"Tentu inovasi inovasi akan terus kita lakukan, untuk mendukung program Kesehatan Hebat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Saya mengapresiasi langkah RSUD dr. Harjono yang terus berbenah, selalu upgrading melalui pembangunan baik fisik maupun nonfisik," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memberi sambutan pada peresmian ruang cathlab RSUD dr. Harjono, Kamis.
Menurut dia, pengembangan layanan itu berdampak baik bagi masyarakat. Sebab warga Ponorogo yang memiliki keluhan jantung tidak perlu lagi pergi ke luar daerah hanya untuk penanganan jantung.
Cathlab merupakan fasilitas ruang tindakan untuk kateterisasi jantung dengan peralatan medis untuk penanganan kardio yang cukup lengkap. Unit pelayanan ini menjadi salah satu prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pada jantung.
"Jadi masyarakat tidak perlu harus keluar daerah, di Ponorogo sudah ada, sudah lengkap dan di-handle dokter-dokter hebat," katanya.
Selain fasilitas cathlab, RSUD dr. Harjono Ponorogo juga meresmikan sejumlah fasilitas mulai dari gedung IGD terpadu, instalasi hemodialisa hingga perkantoran dan gudang.
Gedung IGD terpadu yang saat telah di-upgrading juga memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari ruang tindakan, ruang diagnosa, serta laboratorium dengan didukung peralatan yang baru dan canggih.
"Jadi jika ada kegawatdaruratan langsung bisa tertangani dengan baik," katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Yunus Mahatma menambahkan jika cathlab yang baru diresmikan merupakan satu-satunya yang terbesar di Indonesia untuk tingkat kabupaten.
"Untuk ukuran sebanyak 505 rumah sakit kabupaten di Indonesia, ini yang terbesar," katanya.
Selain itu, RSUD dr. Harjono termasuk empat rumah sakit di Jawa Timur yang memiliki lisensi dari Kementerian Kesehatan dalam hal tindakan CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) atau cuci darah melalui perut.
"Jadi tidak harus di rumah sakit, bisa dilakukan di rumah melalui CAPD, dan di Jawa Timur hanya ada empat yang sudah terlisensi termasuk RSUD dr Harjono," terangnya.
Pihaknya berharap inovasi yang dilakukan ini tidak berhenti dan bisa terus berkembang demi memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya.
"Tentu inovasi inovasi akan terus kita lakukan, untuk mendukung program Kesehatan Hebat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024