Wakil Sekretaris PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya Achmad Hidayat menyebut harmonisasi antara eksekutif dan legislatif dinilai mampu mewujudkan Kota Surabaya sebagai kota yang tangguh dan berkembang pesat.
"Kunci keberhasilan ini terletak pada kolaborasi, keterbukaan, dan kesamaan visi dalam membangun Surabaya yang lebih maju," katanya di Surabaya, Kamis.
Ia mengemukakan, membangun Kota Surabaya tidak bisa sendirian, tetapi harus didukung dengan semangat gotong royong dari berbagai pihak.
"Dalam kurun waktu 3 tahun 5 bulan kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji disokong dengan Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono pembangunan Kota Surabaya terus tumbuh dan menggeliat," ucapnya.
Setelah berhasil melewati ujian seperti pandemi COVID-19, kata dia, Surabaya bangkit dengan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, mencapai 5,7 persen pada 2023 atau melampaui tingkat nasional dan provinsi.
Ahmad mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya juga menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengalokasikan 41 persen APBD untuk pendidikan dan kesehatan.
Ia mengatakan, program Beasiswa Pemuda Tangguh dan jaminan kesehatan universal bagi warga KTP Surabaya menjadi bukti nyata dalam berkontribusi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya mencapai 83,99 poin, tertinggi di Indonesia.
"Surabaya juga fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Dandan Omah, revitalisasi kawasan kota lama, dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir," katanya.
Platform digital E-Peken juga berhasil memberdayakan UMKM dan toko kelontong, mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
"Kami berharap berbagai kebijakan pro-rakyat dapat terus dirasakan oleh warga Surabaya dengan keberlanjutan kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji. Dengan berbagai capaian ini, Surabaya terus melangkah maju sebagai kota yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024