Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia mendukung kesejahteraan petani khususnya di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur melalui program Kampung Makmur.
“Kampung Makmur merupakan pengembangan dari Program Makmur untuk mendorong terciptanya ekosistem pertanian,” kata Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo di Gresik, Jawa Timur, Jumat.
Dwi mengatakan program Kampung Makmur ini akan berfokus pada pertanian komoditas nanas mengingat Kabupaten Kediri merupakan sentra penghasil nanas di Jawa Timur.
Dalam program tersebut, Petrokimia Gresik membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir baik on farm maupun off farm sekaligus menggandeng sejumlah stakeholder mulai dari kelompok tani, perbankan, lembaga asuransi, hingga off taker.
Petrokimia Gresik dalam Kampung Makmur bekerja sama dengan Kelompok Tani Petung Jaya Tani dengan jumlah anggota mencapai 60 petani yang akan mengelola lahan budidaya nanas seluas 217 hektar.
Baca juga: Petrokimia Gresik mulai operasikan pusat riset Agro Tech Center
Petrokimia Gresik menyediakan pupuk nonsubsidi kepada petani serta melakukan kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, pengendalian hama dan penyakit, dan uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman.
Dosis pupuk budidaya nanas menggunakan pupuk nonsubsidi NPK Phonska Plus sebanyak 150 kilogram per hektar, Urea 150 kilogram per hektar, dan ZA Plus sebanyak 100 kilogram per hektar yang akan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas nanas.
Tak hanya budidaya nanas, program Kampung Makmur sekaligus menghasilkan produk turunan dari hasil pengolahan komoditi nanas yang diberi nama sari Nanaskuu yang dikelola oleh BUMDES Sempu Mandiri dan selai nanas PURI yang dikelola oleh Poktan Petung Jaya Tani.
“Lewat upaya itu diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani nanas di Kediri,” ujar Dwi.
Ketua Poktan Petung Jaya Tani Sugiyanto mengaku terdapat peningkatan hasil panen yang cukup signifikan melalui program Kampung Makmur yaitu dari 46.300 buah per hektar menjadi 54.500 buah per hektar atau naik 18 persen.
"Alhamdulillah hasil panen dalam program Kampung Makmur terbukti dapat meningkatkan produktivitas budidaya nanas sebesar 18 persen," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
“Kampung Makmur merupakan pengembangan dari Program Makmur untuk mendorong terciptanya ekosistem pertanian,” kata Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo di Gresik, Jawa Timur, Jumat.
Dwi mengatakan program Kampung Makmur ini akan berfokus pada pertanian komoditas nanas mengingat Kabupaten Kediri merupakan sentra penghasil nanas di Jawa Timur.
Dalam program tersebut, Petrokimia Gresik membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir baik on farm maupun off farm sekaligus menggandeng sejumlah stakeholder mulai dari kelompok tani, perbankan, lembaga asuransi, hingga off taker.
Petrokimia Gresik dalam Kampung Makmur bekerja sama dengan Kelompok Tani Petung Jaya Tani dengan jumlah anggota mencapai 60 petani yang akan mengelola lahan budidaya nanas seluas 217 hektar.
Baca juga: Petrokimia Gresik mulai operasikan pusat riset Agro Tech Center
Petrokimia Gresik menyediakan pupuk nonsubsidi kepada petani serta melakukan kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, pengendalian hama dan penyakit, dan uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman.
Dosis pupuk budidaya nanas menggunakan pupuk nonsubsidi NPK Phonska Plus sebanyak 150 kilogram per hektar, Urea 150 kilogram per hektar, dan ZA Plus sebanyak 100 kilogram per hektar yang akan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas nanas.
Tak hanya budidaya nanas, program Kampung Makmur sekaligus menghasilkan produk turunan dari hasil pengolahan komoditi nanas yang diberi nama sari Nanaskuu yang dikelola oleh BUMDES Sempu Mandiri dan selai nanas PURI yang dikelola oleh Poktan Petung Jaya Tani.
“Lewat upaya itu diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani nanas di Kediri,” ujar Dwi.
Ketua Poktan Petung Jaya Tani Sugiyanto mengaku terdapat peningkatan hasil panen yang cukup signifikan melalui program Kampung Makmur yaitu dari 46.300 buah per hektar menjadi 54.500 buah per hektar atau naik 18 persen.
"Alhamdulillah hasil panen dalam program Kampung Makmur terbukti dapat meningkatkan produktivitas budidaya nanas sebesar 18 persen," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024