Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengapresiasi Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang menangkap tiga terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (31/7) malam.

"Kita apresiasi pihak Densus yang bisa menangkap sebelum terjadinya ledakan. Kalau itu benar ya, itu memang harus diantisipasi sehingga tidak terjadi korban," kata Wapres.

Wapres menyampaikan hal itu ketika memberi keterangan pers di atas Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, usai menghadiri Pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXI Tahun 2024 di Kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Jabar.

Wapres menyebutkan bahwa aksi terorisme di Tanah Air beberapa tahun terakhir sudah jarang terjadi. Hal tersebut karena upaya pencegahan secara efektif.

"Saya kira kita sudah lama tidak ada (aksi) terorisme itu 'kan? Kita harapkan pencegahan untuk terjadinya terorisme terus dilakukan," tuturnya.

Ditegaskan pula bahwa aksi terorisme adalah tindakan melanggar hukum dan dilarang dalam ajaran agama sehingga harus diberantas.

Baca juga: Densus 88 tangkap tiga terduga teroris di Kota Batu

"Dari Majelis Ulama Indonesia juga sudah ada fatwanya tentang terorisme. Oleh karena itu, kita harus terus menghapus atau menghilangkan terorisme," kata Wapres.

Wapres kembali mengapresiasi upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di Indonesia oleh berbagai pihak, yang sudah sangat baik.

"Kalau dahulu itu selalu ada ledakan, ini sekarang tidak," katanya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan identitas satu tersangka dugaan tindak pidana terorisme yang berencana melakukan bom bunuh diri dengan sasaran tempat ibadah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyebutkan satu tersangka itu berinisial HOK (19) dan ditangkap di Jalan Langsep, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Rabu (31/7) pukul 19.15 WIB.

"Tersangka berdasarkan hasil penyelidikan diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak berdaya ledak tinggi," kata dia.

Karopenmas mengungkapkan bahwa tersangka HOK yang berjenis kelamin laki-laki dan seorang pelajar merupakan simpatisan dari kelompok teroris Daulah Islamiyah yang berafiliasi dengan ISIS.

"HOK berencana melakukan bom bunuh diri di dua tempat peribadatan di Malang, Jawa Timur," kata dia.
 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024