Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun menyatakan pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) sebanyak 574.622 data pemilih dari 1.140 TPS se-Kabupaten Madiun, Jawa Timur untuk persiapan Pilkada Serentak 2024 telah mencapai 100 persen atau sudah selesai.
Komisioner Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Madiun, Irsyad Kholis mengatakan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) bekerja melaksanakan coklit dimulai sejak 24 Juni hingga 24 Juli 2024 atau satu bulan.
"Proses coklit sudah 100 persen. Meskipun demikian, data pemilih yang telah dicoklit masih bisa berubah saat penyusunan daftar pemilih sementara (DPS)," ujarnya di Madiun, Jumat.
Menurutnya, selama proses coklit yang dilakukan pantarlih, ditemukan ribuan data pemilih yang telah meninggal dunia namun masih tercatat di DP4.
"Kami menemukan ada 6.008 data pemilih yang telah meninggal dunia, namun masih tercatat dalam DP4. Hal itu karena keluarga tidak membuat laporan resmi kematian ke kelurahan atau kantor desa," katanya.
Atas kondisi tersebut, Irsyad Kholis menjelaskan KPU akan melakukan sinkronisasi data dengan instansi terkait. KPU Kabupaten Madiun akan bekerja sama dengan Dispendukcapil setempat untuk memastikan data yang dimiliki akurat dan terbaru.
"Sinkronisasi ini sangat penting untuk menghindari adanya data yang tersembunyi, hilang, ataupun tidak valid. Sehingga harus diverifikasi ulang untuk memastikan akurasi daftar pemilih," katanya.
Setelah menyelesaikan coklit, KPU Kabupaten Madiun melanjutkan dengan tahapan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS). Penyusunan DPS akan melibatkan verifikasi dan validasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa data pemilih yang digunakan dalam Pilkada Serentak 2024 akurat dan terbaru.
Penetapan DPS dijadwalkan akan selesai pada tanggal 11 Agustus 2024. Setelahnya masih berlanjut tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih hingga 23 September 2024.
KPU Kabupaten Madiun berharap, dengan selesainya proses coklit dan penyusunan DPS yang akurat, Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan lancar dan sukses.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Komisioner Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Madiun, Irsyad Kholis mengatakan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) bekerja melaksanakan coklit dimulai sejak 24 Juni hingga 24 Juli 2024 atau satu bulan.
"Proses coklit sudah 100 persen. Meskipun demikian, data pemilih yang telah dicoklit masih bisa berubah saat penyusunan daftar pemilih sementara (DPS)," ujarnya di Madiun, Jumat.
Menurutnya, selama proses coklit yang dilakukan pantarlih, ditemukan ribuan data pemilih yang telah meninggal dunia namun masih tercatat di DP4.
"Kami menemukan ada 6.008 data pemilih yang telah meninggal dunia, namun masih tercatat dalam DP4. Hal itu karena keluarga tidak membuat laporan resmi kematian ke kelurahan atau kantor desa," katanya.
Atas kondisi tersebut, Irsyad Kholis menjelaskan KPU akan melakukan sinkronisasi data dengan instansi terkait. KPU Kabupaten Madiun akan bekerja sama dengan Dispendukcapil setempat untuk memastikan data yang dimiliki akurat dan terbaru.
"Sinkronisasi ini sangat penting untuk menghindari adanya data yang tersembunyi, hilang, ataupun tidak valid. Sehingga harus diverifikasi ulang untuk memastikan akurasi daftar pemilih," katanya.
Setelah menyelesaikan coklit, KPU Kabupaten Madiun melanjutkan dengan tahapan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS). Penyusunan DPS akan melibatkan verifikasi dan validasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa data pemilih yang digunakan dalam Pilkada Serentak 2024 akurat dan terbaru.
Penetapan DPS dijadwalkan akan selesai pada tanggal 11 Agustus 2024. Setelahnya masih berlanjut tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih hingga 23 September 2024.
KPU Kabupaten Madiun berharap, dengan selesainya proses coklit dan penyusunan DPS yang akurat, Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan lancar dan sukses.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024