Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur memperbaiki data penerima bantuan pupuk bersubsidi pada musim tanam 2024, menyusul banyaknya petani di wilayah itu yang tidak terdata dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Ada ribuan petani yang tidak terdata sebagai penerima bantuan pupuk subsidi, setelah kami melakukan pengecekan ulang dari daftar penerima yang ada di kabupaten ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana dan Penyuluhan pada Dinas Pertanian Holtikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Pemkab Bangkalan Henry Karyadinata di Bangkalan, Minggu.
Ia menjelaskan jumlah petani yang terdata sebagai penerima pupuk bersubsidi di kabupaten paling barat di Pulau Madura tersebut sebanyak 103.000 orang.
Data ini, sambung dia, berdasarkan data tebusan pupuk di masing-masing kios yang tersebar di 18 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan.
Sedangkan petani yang tidak masuk dalam daftar penerima subsidi, katanya, sebanyak 2.380 orang.
"Jadi, seharusnya petani penerima jatah beli pupuk bersubsidi di kabupaten ini sebanyak 105.380 orang," katanya.
Menurut Henry, petani yang tidak terdata dalam daftar penerima jatah beli pupuk bersubsidi itu tersebar di sembilan kecamatan.
Masing-masing di Kecamatan Modung sebanyak 587 orang, Tanjungbumi sebanyak 528 orang, Tragah 274 orang, Geger sebanyak 242 orang, dan Kecamatan Burneh sebanyak 223 orang.
Selanjutnya, di Kecamatan Labang sebanyak 194 orang, Sepulu 118 orang. Kecamatan Kwanyar sebanyak 111 orang, dan di Kecamatan Kamal sebanyak 103 orang.
"Kami meminta kepada masing-masing kelompok tani untuk terus melakukan pembaruan data agar tidak ada lagi kasus seperti yang terjadi saat ini," katanya.
Sementara itu, jatah pupuk bersubsidi yang dialokasi pemerintah pusat melalui Pemprov Jatim untuk Kabupaten Bangkalan pada musim tanam tahun ini sebanyak 22.891 ton. Perinciannya, 13.401 ton pupuk urea dan 9.490 ton jenis NPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Ada ribuan petani yang tidak terdata sebagai penerima bantuan pupuk subsidi, setelah kami melakukan pengecekan ulang dari daftar penerima yang ada di kabupaten ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana dan Penyuluhan pada Dinas Pertanian Holtikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Pemkab Bangkalan Henry Karyadinata di Bangkalan, Minggu.
Ia menjelaskan jumlah petani yang terdata sebagai penerima pupuk bersubsidi di kabupaten paling barat di Pulau Madura tersebut sebanyak 103.000 orang.
Data ini, sambung dia, berdasarkan data tebusan pupuk di masing-masing kios yang tersebar di 18 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan.
Sedangkan petani yang tidak masuk dalam daftar penerima subsidi, katanya, sebanyak 2.380 orang.
"Jadi, seharusnya petani penerima jatah beli pupuk bersubsidi di kabupaten ini sebanyak 105.380 orang," katanya.
Menurut Henry, petani yang tidak terdata dalam daftar penerima jatah beli pupuk bersubsidi itu tersebar di sembilan kecamatan.
Masing-masing di Kecamatan Modung sebanyak 587 orang, Tanjungbumi sebanyak 528 orang, Tragah 274 orang, Geger sebanyak 242 orang, dan Kecamatan Burneh sebanyak 223 orang.
Selanjutnya, di Kecamatan Labang sebanyak 194 orang, Sepulu 118 orang. Kecamatan Kwanyar sebanyak 111 orang, dan di Kecamatan Kamal sebanyak 103 orang.
"Kami meminta kepada masing-masing kelompok tani untuk terus melakukan pembaruan data agar tidak ada lagi kasus seperti yang terjadi saat ini," katanya.
Sementara itu, jatah pupuk bersubsidi yang dialokasi pemerintah pusat melalui Pemprov Jatim untuk Kabupaten Bangkalan pada musim tanam tahun ini sebanyak 22.891 ton. Perinciannya, 13.401 ton pupuk urea dan 9.490 ton jenis NPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024