Jakarta (ANTARA/AFP) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat, menyerukan dilakukannya upaya-upaya "damai" untuk meredakan ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat, tetapi tetap menekankan bahwa Iran harus membuktikan program nuklirnya tidak ditujukan untuk menghasilkan senjata. Ketegangan antara negara-negara Barat dengan Iran telah meningkat dalam beberapa hari terakhir seiring dengan keputusan Teheran mengeluarkan ancaman dan peringatan kepada Amerika Serikat untuk tidak mengirimkan salah satu pesawatnya melalui Selat Hormuz yang strategis. Kedua belah pihak harus "melakukan yang terbaik untuk pertama-tama meredakan ketegangan di kawasan, dan mencoba untuk menyelesaikan semua masalah, perbedaan pendapat, melalui dialog, dalam cara-cara damai," kata Ban kepada wartawan dalam suatu pertemuan Tahun Baru. "Pada saat yang sama Iran harus sepenuhnya mematuhi resolusi-resolusi yang relevan dari Dewan Keamanan PBB," tambahnya. Dewan Keamanan PBB telah memberikan empat putaran sanksi terhadap Iran dan menyeru negara itu untuk mengakhiri pengayaan uranium. Sekjen PBB mengatakan ia tetap khawatir dengan laporan yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional di bulan Desember yang menyoroti kemungkinan dimensi militer dari program nuklir itu. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa mengatakan bahwa Iran mencoba membuat nuklir untuk persenjataan. Iran bersikeras menyatakan bahwa energi nuklirnya untuk tujuan damai. Ban mengatakan ia "sangat prihatin" dengan laporan IAEA yang dikeluarkan pada November. "Ini adalah tanggung jawab pemerintah Iran untuk membuktikan bahwa program nuklir mereka untuk tujuan damai benar. Namun masyarakat internasional tampaknya tidak yakin, "kata Ban. "Saya mendesak pemerintah Iran untuk mencoba membuktikan sifat program nuklir mereka, "tambahnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012