Pemerintah Kota Batu menguatkan langkah mitigasi bencana di wilayah tersebut melalui Bimbingan Teknis Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu mengatakan penguatan langkah mitigasi tersebut dilakukan pada lingkungan pendidikan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa di wilayah tersebut.
"Informasi bencana alam adalah hal yang penting, ada guru dan tenaga kependidikan serta siswa yang harus memahami tentang antisipasi bencana," kata Aries yang juga merupakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tersebut.
Aries menjelaskan, di balik keindahan Kota Batu, wilayah tersebut merupakan salah satu area rawan bencana mengingat lokasinya yang dikelilingi sejumlah gunung berapi aktif di Jawa Timur, salah satunya adalah Gunung Arjuno.
Menurutnya, dengan upaya mitigasi dan penguatan langkah antisipasi bencana, pada saat terjadi peristiwa bencana alam di wilayah Kota Batu, korban jiwa bisa diminimalkan. Langkah antisipasi harus dilakukan secara dini, agar tidak terlambat.
Baca juga: Desa Tulungrejo Kota Batu masuk tiga besar Lomdeskel Jawa Timur
"Korban bisa diminimalkan secara dini, jangan sampai terlambat mengantisipasi," tambahnya.
Ia menambahkan, dalam bimbingan teknis yang mengusung tema Mewujudkan Kota Batu Tangguh Bencana tersebut, merupakan langkah penting untuk mengantisipasi adanya bencana alam, termasuk apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana khususnya di lingkungan sekolah.
"Bencana tidak bisa kita hindari, tetapi kita bisa meminimalisir dampak atau kerugian bencana. Forum ini menjadi tugas kita semua, membantu BPBD dalam penanganan bencana," katanya.
Bencana banjir bandang yang terjadi di Kota Batu beberapa tahun yang lalu, harus menjadi catatan penting sebagai evaluasi, untuk melakukan antisipasi. Pada 4 Oktober 2021, banjir bandang menerjang sejumlah wilayah yang ada di Kota Batu.
Tercatat, ada enam wilayah terdampak banjir bandang yakni, Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo dan Desa Punten. Banjir bandang tersebut disebabkan bendung alam yang jebol pada sejumlah titik di aliran sungai.
Dalam bimbingan teknis itu, diikuti 108 siswa dan guru SMA, SMK, SLB negeri dan swasta di Kota Batu dalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan itu, bertujuan mengaktivasi unsur sekolah sebagai garda depan pencegahan dan penanggulangan bencana di Kota Batu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024