Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meningkatkan layanan kesehatan khususnya di wilayah terluar dan sulit dijangkau secara geografis dengan menambah kendaraan operasional bagi tenaga kesehatan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan penambahan kendaraan operasional ini untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
"Jenis kendaraannya juga disesuaikan dengan kondisi wilayahnya," katanya saat menyerahkan kendaraan operasional kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Sumberagung, di sela kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Selasa.
Sebelumnya, saat Bupati Ipuk melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) mendapat banyak masukan dari tenaga kesehatan dan warga.
Bupati Ipuk melihat langsung perjuangan tenaga kesehatan menempuh perjalanan yang berat untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dari situlah lantas memberikan tambahan kendaraan operasional kesehatan.
"Semoga kendaraan ini bisa memperlancar dan menambah semangat kerja para tenaga kesehatan. Berbagai program akan terus kami galakkan untuk meningkatkan akses kesehatan," tutur Ipuk.
Kepala Puskesmas Sumberagung dr. Yulius Roni Satrio menyambut positif tambahan kendaraan operasional dari pemerintah daerah setempat.
Menurut dia, selama ini untuk operasional menggunakan ambulans milik puskesmas, dan satu mobil berisikan tenaga medis, ahli gizi, bidan, dan promotor kesehatan.
Dalam setiap sepekan, jemput bola memberikan layanan kesehatan secara bergilir ke daerah-daerah yang sulit dijangkau menggunakan ambulans.
"Dengan tambahan kendaraan operasional ini bisa menambah frekuensi layanan jemput bola warga, jika mungkin jadwal sebelumnya per 10 hari petugas kesehatan datang, kini kami bisa tiap pekan memberikan layanan ke wilayah yang sulit dijangkau," kata Roni.
Tercatat ada 13 puskesmas yang memiliki wilayah kerja dengan akses terbatas mendapat tambahan kendaraan operasional.
Total 26 unit kendaraan operasional ditambahkan, terdiri atas 24 sepeda motor dan dua ambulans. Salah satunya, bantuan dua sepeda motor untuk Puskesmas Sumberagung yang penduduknya banyak tinggal di wilayah-wilayah hutan dan perkebunan di kawasan taman nasional dan Perhutani.
Puskesmas Sumberagung mendapat dua kendaraan, berupa satu sepeda motor trail dan satu sepeda motor kesehatan yang telah dimodifikasi. Jenis kendaraan operasional ini disesuaikan dengan kondisi geografis wilayahnya.
Di wilayah kerja Puskesmas Sumberagung terdapat banyak penduduk yang tinggal di kawasan perkebunan dan hutan dengan kondisi jalan berbatu, seperti Dusun Sukamade, Kandangan, dan Sumberdadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan penambahan kendaraan operasional ini untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
"Jenis kendaraannya juga disesuaikan dengan kondisi wilayahnya," katanya saat menyerahkan kendaraan operasional kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Sumberagung, di sela kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Selasa.
Sebelumnya, saat Bupati Ipuk melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) mendapat banyak masukan dari tenaga kesehatan dan warga.
Bupati Ipuk melihat langsung perjuangan tenaga kesehatan menempuh perjalanan yang berat untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dari situlah lantas memberikan tambahan kendaraan operasional kesehatan.
"Semoga kendaraan ini bisa memperlancar dan menambah semangat kerja para tenaga kesehatan. Berbagai program akan terus kami galakkan untuk meningkatkan akses kesehatan," tutur Ipuk.
Kepala Puskesmas Sumberagung dr. Yulius Roni Satrio menyambut positif tambahan kendaraan operasional dari pemerintah daerah setempat.
Menurut dia, selama ini untuk operasional menggunakan ambulans milik puskesmas, dan satu mobil berisikan tenaga medis, ahli gizi, bidan, dan promotor kesehatan.
Dalam setiap sepekan, jemput bola memberikan layanan kesehatan secara bergilir ke daerah-daerah yang sulit dijangkau menggunakan ambulans.
"Dengan tambahan kendaraan operasional ini bisa menambah frekuensi layanan jemput bola warga, jika mungkin jadwal sebelumnya per 10 hari petugas kesehatan datang, kini kami bisa tiap pekan memberikan layanan ke wilayah yang sulit dijangkau," kata Roni.
Tercatat ada 13 puskesmas yang memiliki wilayah kerja dengan akses terbatas mendapat tambahan kendaraan operasional.
Total 26 unit kendaraan operasional ditambahkan, terdiri atas 24 sepeda motor dan dua ambulans. Salah satunya, bantuan dua sepeda motor untuk Puskesmas Sumberagung yang penduduknya banyak tinggal di wilayah-wilayah hutan dan perkebunan di kawasan taman nasional dan Perhutani.
Puskesmas Sumberagung mendapat dua kendaraan, berupa satu sepeda motor trail dan satu sepeda motor kesehatan yang telah dimodifikasi. Jenis kendaraan operasional ini disesuaikan dengan kondisi geografis wilayahnya.
Di wilayah kerja Puskesmas Sumberagung terdapat banyak penduduk yang tinggal di kawasan perkebunan dan hutan dengan kondisi jalan berbatu, seperti Dusun Sukamade, Kandangan, dan Sumberdadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024