Tim SAR gabungan bersama aparat kepolisian mengevakuasi jenazah pelajar bernama Andika Pratama (15) yang terseret ombak pesisir laut selatan di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
"Korban terseret ombak Pantai Payangan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah empat hari dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan," kata Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto saat dikonfirmasi per telepon di Jember.
Menurutnya, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan saat melaut, kemudian informasi tersebut disampaikan kepada Tim SAR Rimba Laut dan aparat kepolisian.
"Evakuasi jenazah korban tidak membutuhkan waktu lama, sehingga langsung dibawa ke daratan dan dibawa ke Puskesmas Ambulu dengan menggunakan mobil patroli Polsek Ambulu," tuturnya.
Baca juga: Tim SAR belum temukan pelajar terseret ombak Pantai Payangan
Pihak keluarga juga langsung mengecek ke Puskesmas Ambulu untuk memastikan bahwa korban yang ditemukan adalah Andika Pratama warga Desa Karangsemanding, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember.
"Setelah dicek oleh keluarga dan memang benar korban adalah Andika, kemudian jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat," katanya.
Suhartanto mengimbau kepada para wisatawan yang menikmati liburan bersama keluarga atau teman di Pantai Payangan untuk tetap berhati-hati dan tidak nekat berenang di area yang berbahaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Biasanya para nelayan dan penduduk setempat sering memberikan imbauan kepada wisatawan agar tidak berenang dan mandi ke tengah perairan Payangan karena berbahaya, sehingga peringatan tersebut harusnya dipatuhi oleh pengunjung," ujarnya.
Sebelumnya Andika Pratama bersama empat teman dan ayahnya berwisata di Pantai Payangan pada Sabtu (22/6) dan korban bersama ketiga temannya mandi dan berenang di laut, padahal sudah diingatkan oleh nelayan setempat.
Korban bersama temannya tidak menghiraukan peringatan itu dan tetap nekat mandi di laut, kemudian ombak besar datang dan mereka terseret. Korban akhirnya terseret ombak, namun teman-temannya beruntung bisa menyelamatkan diri karena bisa berenang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Korban terseret ombak Pantai Payangan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah empat hari dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan," kata Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto saat dikonfirmasi per telepon di Jember.
Menurutnya, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan saat melaut, kemudian informasi tersebut disampaikan kepada Tim SAR Rimba Laut dan aparat kepolisian.
"Evakuasi jenazah korban tidak membutuhkan waktu lama, sehingga langsung dibawa ke daratan dan dibawa ke Puskesmas Ambulu dengan menggunakan mobil patroli Polsek Ambulu," tuturnya.
Baca juga: Tim SAR belum temukan pelajar terseret ombak Pantai Payangan
Pihak keluarga juga langsung mengecek ke Puskesmas Ambulu untuk memastikan bahwa korban yang ditemukan adalah Andika Pratama warga Desa Karangsemanding, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember.
"Setelah dicek oleh keluarga dan memang benar korban adalah Andika, kemudian jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat," katanya.
Suhartanto mengimbau kepada para wisatawan yang menikmati liburan bersama keluarga atau teman di Pantai Payangan untuk tetap berhati-hati dan tidak nekat berenang di area yang berbahaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Biasanya para nelayan dan penduduk setempat sering memberikan imbauan kepada wisatawan agar tidak berenang dan mandi ke tengah perairan Payangan karena berbahaya, sehingga peringatan tersebut harusnya dipatuhi oleh pengunjung," ujarnya.
Sebelumnya Andika Pratama bersama empat teman dan ayahnya berwisata di Pantai Payangan pada Sabtu (22/6) dan korban bersama ketiga temannya mandi dan berenang di laut, padahal sudah diingatkan oleh nelayan setempat.
Korban bersama temannya tidak menghiraukan peringatan itu dan tetap nekat mandi di laut, kemudian ombak besar datang dan mereka terseret. Korban akhirnya terseret ombak, namun teman-temannya beruntung bisa menyelamatkan diri karena bisa berenang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024