DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran, karena program tersebut memiliki efek berganda positif bagi rakyat Indonesia.

"Kami melihat program tersebut meningkatkan kualitas sumber daya Indonesia, menekan kasus gizi rendah, bahkan mampu mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat," tutur Ketua Umum DPP PINSAR Singgih Januratmoko, dalam keterangan pers di Surabaya, Senin.

Singgih yang juga anggota Komisi VI DPR RI itu mengurai pernyataannya, yakni program makan bergizi memiliki tujuan mulia untuk menyediakan makanan bergizi kepada keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia.

"Asupan gizi yang seimbang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, program tersebut memiliki efek berganda bagi peternak ayam UMKM dalam penyerapan daging ayam dan telur," tuturnya.

Penyerapan daging ayam dan telur yang besar turut meningkatkan daya serap jagung nasional di dalam negeri. Dengan demikian dapat meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Menurut Singgih pemerintah tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan daging ayam dan telur sebagai sumber protein yang murah untuk mendukung program makan bergizi gratis.

"Kami di DPP PINSAR Indonesia, menegaskan menyatakan adanya jaminan ketersediaan daging ayam dan telur yang mencukupi untuk memenuhi serta menyukseskan program makan bergizi gratis. Pasalnya, ketersediaan daging dan telur sangat melimpah," ucapnya.

Ia menjelaskan situasi industri perunggasan saat ini, yang memiliki perbedaan signifikan antara harga jual ayam dan telur di pasar dengan harga acuan yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional melalui Perbadan No. 5 tahun 2022.

"Perbedaan ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk produksi yang berlebih (over supply), biaya produksi yang bervariasi, serta permintaan konsumen yang fluktuatif," ujarnya.

Berdasarkan prognosa-diagnosa lanjutan-dari produksi dan kebutuhan ayam ras pedaging dan petelur di Indonesia pada tahun 2024 oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, produksi live bird sebesar 3.930.597 ton dengan kebutuhan 3.719.718 ton, sehingga terjadi kelebihan pasokan 264.552 ton live bird.
 
Khusus untuk daging ayam, indikator stok berlebih dengan harga jauh di bawah harga pokok penjualan (HPP), dimana harga acuan penjualan (HAP) live bird Rp21.000-Rp23.000 dengan ukuran 1.73 kilogram, sedangkan rata-rata harga jual masih di antara Rp16.000-Rp19.000. Sementara harga pokok produksi live bird ayam broiler dengan harga pakan Rp9.000, bibit ayam (DOC) Rp8.000 dan lain-lain di harga Rp21.000.

Hal yang sama juga terjadi untuk produksi dan kebutuhan telur ayam ras. Pada tahun 2024 diperkirakan total produksi 6.709.878 ton dengan kebutuhan 6.238.954 ton, sehingga masih terdapat kelebihan pasokan 540.797 ton telur ayam.

"Kecukupan ketersediaan daging ayam dan telur ini menjadi jaminan bagi pemerintah, untuk tidak mengimpor karkas ayam pedaging maupun telur. Kami meminta pemerintahan mendatang melibatkan peternak UMKM/peternak rakyat sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam program makan bergizi gratis. Hal tersebut tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional tetapi juga memperkuat kedaulatan pangan Indonesia," tuturnya.

Menurutnya, DPP PINSAR Indonesia dan para peternak rakyat yang tergabung di dalamnya, siap untuk berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam evaluasi, pemantauan, dan pelaksanaan program ini, 

"Kami percaya bahwa kolaborasi yang erat adalah kunci keberhasilan program ini untuk memberikan dampak yang positif bagi masyarakat yang membutuhkan," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024