Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan potensi pemagangan tenaga kerja asal Indonesia ke luar negeri masih terbuka lebar menyusul banyak negara kekurangan tenaga kerja.

Menurut dia, pada 2023 penempatan pemagangan di luar negeri 270.000, artinya sumbangsih penempatan luar negeri itu cukup tinggi di saat masih sedang berupaya sangat serius menindaklanjuti undang-undang cipta kerja yang keinginannya adalah penciptaan lapangan kerja dengan mengklik lapangan kerja baru investasi baik dari dalam maupun di luar negeri.

"Di saat kita sedang banyak sekali mendapatkan limpahan penduduk usia produktif ada banyak negara yang sedang mengalami kekurangan tenaga kerja," katanya di sela kegiatan Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri dan Soft Launching SMK Asy-Syarif Mitra Industri Mojokerto di Mojokerto, Sabtu.

Ia mengemukakan, beberapa negara yang sedang mengalami kekurangan tenaga kerja tersebut di antaranya Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara di Eropa.

"Sementara di Indonesia sedang melimpah penduduk usia produktif, tapi di sisi yang lain banyak sekali negara yang sedang mengalami membutuhkan tenaga kerja artinya pasar kerja itu tidak hanya ada di dalam negeri tetapi juga ada di luar negeri," katanya.

Ia mengatakan banyak juga perusahaan yang masih kekurangan tenaga ahli, ditambah lagi investasi-investasi baru yang masuk Indonesia karena ada program hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah.

"Itu membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit setiap tahun membutuhkan tenaga ahli yang cukup banyak," katanya.

Ia mengatakan sesungguhnya lapangan pekerjaan tidak tersedia, persoalannya terkait dengan kemampuan lulusan output dari pendidikan vokasi menjawab kebutuhan pasar kerja.

"Dari data, lulusan SMK SMA itu menyumbangkan tingkat pengangguran terbuka kita 18 persen. Artinya bapak Ibu bukan lapangan pekerjaan yang tidak tersedia yang tidak tersedia adalah tenaga kerja yang skill dan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," tutur dia.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024