Arena tarung bebas bertajuk "Rumble Opening Sparring (ROS)" yang rutin digelar oleh Rumble Training Camp di Surabaya tidak sekadar menjadi ajang adu kekuatan fisik menggunakan teknik bela diri, melainkan sebagai wadah menyalurkan energi berlebih bagi generasi muda.
"Dari pada disalurkan dengan tawuran di jalanan," kata Ketua penyelenggara Ferdinand K Dharsana kepada wartawan di sela penyelenggaraan ROS 5 di Surabaya, Sabtu.
ROS 5 diikuti sebanyak 50 peserta yang terbagi dalam 25 partai pertandingan. Pesertanya paling banyak dibanding empat penyelenggaraan terdahulu. Penyelenggaraan sebelumnya hanya menggelar 14 hingga 17 partai pertandingan.
Menurut Ferdinand, peminat olahraga tarung bebas semakin tahun terus meningkat. Rumble Training Camp mencatat jumlah anggotanya mencapai 600 orang di wilayah Jawa Timur.
"Kami punya empat camp, tiga di Surabaya, satu di Malang," ujar General Manager Rumble Training Camp ini.
Ferdinand mengungkapkan tidak seluruh anggotanya bertujuan menjadi atlet. Kebanyakan bergabung menjadi anggota hanya untuk menjaga kebugaran tubuh.
Para anggotanya laki-laki dan perempuan dengan rentang usia mulai 8 hingga 45 tahun. "Tapi yang paling banyak berusia 17 hingga 35 tahun. Ini bagus sebagai wadah untuk menyalurkan energi yang berlebih. Juga mencegah anarkis, dari pada disalurkan untuk tawuran di jalanan," ucapnya.
Untuk itulah rutin digelar ROS agar para anggotanya tidak melulu berlatih fisik secara individu di camp, melainkan dipertemukan satu lawan satu di atas ring.
"Aturannya di atas ring boleh boxing dan kicking dengan menjunjung tinggi fair play. Semangatnya tidak sekadar fighting, tapi lebih ke sparring atau latih tanding," kata Ferdinand.
Co-Founder Rumble Training Camp Surabaya Febriansah Averu turut menjadi peserta dalam penyelenggaraan ROS 5.
"Ini baru pertama kali saya ikut bertanding di atas ring. Ternyata sangat berbeda dibanding dengan latihan biasa," ujarnya.
Bagi Febri, sapaan akrabnya, pengalaman bertanding di arena tarung bebas ROS 5 sangat bermanfaat untuk mengasah mental.
"Saya juga harus latihan lagi untuk mengatur nafas. Karena saat bertanding di atas ring tadi nafas saya cepat habis," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Dari pada disalurkan dengan tawuran di jalanan," kata Ketua penyelenggara Ferdinand K Dharsana kepada wartawan di sela penyelenggaraan ROS 5 di Surabaya, Sabtu.
ROS 5 diikuti sebanyak 50 peserta yang terbagi dalam 25 partai pertandingan. Pesertanya paling banyak dibanding empat penyelenggaraan terdahulu. Penyelenggaraan sebelumnya hanya menggelar 14 hingga 17 partai pertandingan.
Menurut Ferdinand, peminat olahraga tarung bebas semakin tahun terus meningkat. Rumble Training Camp mencatat jumlah anggotanya mencapai 600 orang di wilayah Jawa Timur.
"Kami punya empat camp, tiga di Surabaya, satu di Malang," ujar General Manager Rumble Training Camp ini.
Ferdinand mengungkapkan tidak seluruh anggotanya bertujuan menjadi atlet. Kebanyakan bergabung menjadi anggota hanya untuk menjaga kebugaran tubuh.
Para anggotanya laki-laki dan perempuan dengan rentang usia mulai 8 hingga 45 tahun. "Tapi yang paling banyak berusia 17 hingga 35 tahun. Ini bagus sebagai wadah untuk menyalurkan energi yang berlebih. Juga mencegah anarkis, dari pada disalurkan untuk tawuran di jalanan," ucapnya.
Untuk itulah rutin digelar ROS agar para anggotanya tidak melulu berlatih fisik secara individu di camp, melainkan dipertemukan satu lawan satu di atas ring.
"Aturannya di atas ring boleh boxing dan kicking dengan menjunjung tinggi fair play. Semangatnya tidak sekadar fighting, tapi lebih ke sparring atau latih tanding," kata Ferdinand.
Co-Founder Rumble Training Camp Surabaya Febriansah Averu turut menjadi peserta dalam penyelenggaraan ROS 5.
"Ini baru pertama kali saya ikut bertanding di atas ring. Ternyata sangat berbeda dibanding dengan latihan biasa," ujarnya.
Bagi Febri, sapaan akrabnya, pengalaman bertanding di arena tarung bebas ROS 5 sangat bermanfaat untuk mengasah mental.
"Saya juga harus latihan lagi untuk mengatur nafas. Karena saat bertanding di atas ring tadi nafas saya cepat habis," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024