PT Pertamina Patra Niaga melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban bergerak cepat menangani kebocoran pipa yang terjadi Senin dini hari, dengan memastikan dinding pengamanan mampu menahan rembesan air agar tidak meluber.

"Kondisi sudah berangsur membaik, namun penyebab kebocoran masih dalam investigasi," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Senin.

Sebagai antisipasi keselamatan warga, Pertamina segera melakukan evakuasi warga Desa Tasikharjo yang berada di sekitar area kebocoran.

Meskipun pemukiman warga berada di jarak yang cukup jauh dari Terminal BBM Tuban, untuk mengutamakan keselamatan masyarakat.

Serta memastikan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat Tuban dan sekitarnya tidak terjadi kendala akibat kebocoran pipa tersebut.

"Sebagian warga sudah kembali ke rumah. Penyaluran BBM ke masyarakat Tuban dan sekitarnya tetap berjalan normal dan stok dipastikan aman. Kami juga terus berkoordinasi dengan Forkopimda, BPBD serta lembaga dan instansi terkait lainnya di Tuban," tutur Ahad.

Selain itu, penanganan dilakukan dengan mengerahkan vacuum truk (penyedot minyak) dan oil absorbant (penyerap minyak) agar minyak yang keluar segera tertangani.

Sementara itu untuk keselamatan, Pertamina Patra Niaga menghimbau kepada masyarakat di sekitar area Terminal BBM untuk tidak merokok maupun menyalakan api hingga kondisi dinyatakan sepenuhnya aman.

Informasi yang dihimpun bau menyengat dari kebocoran pipa tersebut sempat tercium di sebagian wilayah Desa Tasikharjo, Remen dan Desa Purworejo di Kecamatan Jenu.

Meskipun tidak ada korban jiwa, petugas kesehatan dan keamanan disiagakan di lokasi kejadian sekaligus mengimbau masyarakat tidak mendekati area tersebut.

Pewarta: Muhammad Yazid

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024