Bojonegoro - Lembaga bersama (Joint Operating Body/JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) bekerja sama dengan warga sekitar lapangan sumur minyak Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur, mengembangkan 27 jenis tanaman unggul. General Manager JOB PPEJ, Bambang Kardono pada acara penanaman pohon di Bojonegoro, Rabu, menyebutkan, 27 tanaman unggul tersebut di antaranya buah srikaya jumbo, sawo kecik, trembesi, bambu hias dan mahoni. "Dalam mengembangkan tanaman unggul itu kami mengirimkan delapan warga untuk menjalani pelatihan di Demak, " katanya. Ia mengatakan, delapan warga dari Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan Desa Ngampel, Sambiroto, Kecamatan Kapas itu akan menjalani pelatihan pengembangan tanaman unggul di antaranya buah srikaya jumbo di sebuah yayasan di Demak. Rencananya, delapan warga yang sudah mendapatkan pelatihan di Demak tersebut akan melakukan pembenihan bibit pohon unggul dan selanjutnya dikembangkan di tiga desa yang masuk ring I lapangan sumur minyak Sukowati. "Mereka akan ikut mendampingi warga dalam mengembangkan tanaman unggul, " katanya menjelaskan. Penanaman dan pengembangan tanaman unggul tersebut akan dilakukan di lapangan A Sukowati di Desa Campurejo, Kecamatan Kota. Menurut dia, pengembangan tanaman unggul yang dilakukan bersama masyarakat itu merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada warga di lingkungannya. "Dengan adanya pembenihan, warga masyarakat bisa meminta bibit pohon, untuk ditanam di pekarangannya masing-masing, " katanya menjelaskan. Dalam penananam pohon ini, ditanam 90 pohon induk dan 360 berbagai macam jenis pohon yang masih bibit. "Sebelum ini JOB PPEJ sudah melakukan penanaman berbagai macam jenis pohon di sejumlah lokasi sebanyak 3.260 pohon, " katanya, mengungkapkan. Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengatakan, dengan adanya penanaman pohon, lingkungan menjadi segar sebab pohon bisa menyerap racun, sekaligus bermanfaat sebagai penyimpan air, sehingga bisa melindungi manusia yang ada di sekitarnya. Karena itu, pemkab juga mengembangkan berbagai macam tanaman produktif seperti kelengkeng dan kelapa di wilayah selatan Bojonegoro sebagai usaha mendorong perekonomian masyarakat. "Kalau ingin membantu dunia, tanamlah pohon. Selama ini, negara di dunia yang tidak memiliki pohon sumbangan oksigennya dari Indonesia, " katanya. Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BP Migas Jawa, Papua dan Maluku (Japalu) di Surabaya, Hadi Prasetyo, menambahkan, karena Bojonegoro memiliki sumber daya alam migas yang sangat besar, maka harus dipersiapkan sejak dini dengan melakukan penanaman pohon. Alasannya, dengan adanya industri migas yang berkembang di daerah setempat, akan banyak mengeluarkan karbon dioksida, sehingga dibutuhkan tumbuhan yang bisa menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011