Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun telah menyalurkan sebanyak 56,92 persen dari total jatah pupuk bersubsidi bagi para petani setempat pada tahun 2024.

"Realisasi serapan pupuk subsidi per bulan Mei 2024 di Kabupaten Madiun mencapai 56,92 persen atau sekitar 12 ribu ton untuk pupuk urea dan NPK," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Parna di Madiun, Jumat.

Terinci, untuk pupuk jenis urea yang telah tersalurkan sebanyak 7.827 ton dan pupuk jenis NPK sebanyak 4.232 ton.

Adapun, untuk penyerapan paling rendah terdapat di wilayah Kecamatan Kare yang mencapai 31,9 persen. Pihaknya yakin pada awal bulan Juni ini realisasi serapan pupuk akan meningkat seiring petani di Kabupaten Madiun memasuki masa pemupukan pada musim tanam kedua tahun 2024.

Sesuai data dinas setempat, alokasi pupuk subsidi pada 2024, untuk urea sebesar 13.828 ton, sedangkan NPK sebesar 7.201 ton. Realisasi alokasi tersebut turun drastis dari pengajuan.

Parna menambahkan, para petani diharapkan bisa menerima dengan lapang dada atas pengurangan jatah pupuk subsidi itu. Pemerintah daerah juga terus berupaya mencarikan solusi-solusi terkait dengan kekurangan pupuk.

Di antaranya, dengan penggunaan pupuk non-subsidi ataupun pupuk organik. Kemudian memaksimalkan penyerapan pada musim tahun ini.

"Dengan terbatasnya jumlah pupuk subsidi, petani kami minta menyiapkan pupuk organik, ataupun sementara waktu menggunakan pupuk non-subsidi," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024