DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menyebut keberanian menentang segala bentuk penindasan yang selalu disuarakan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno menjadi warisan berharga bagi seluruh generasi masa kini.
"Bung Karno dikenal pemberani dan menentang keras ketidakadilan, penindasan, membebaskan bangsanya dari belenggu penjajahan. Sikap ini yang harus kita warisi dalam membangun Kota Surabaya," kata kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Jumat.
Warisan tersebut sudah seharusnya dirawat dan diturunkan kepada generasi selanjutnya sehingga semangat perjuangan terus bergelora di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Kota Surabaya.
Kota Surabaya, kata dia, merupakan tempat bersejarah lantaran menjadi tempat kelahiran "Putra Sang Fajar", tepatnya di Jalan Pandean Gang 4 Nomor 40.
"Rumah kecil dan sederhana ini 123 tahun lalu telah melahirkan tokoh besar yang kelak membebaskan bangsanya. Gagasan-gagasan Bung Karno menggedor dan bergema sampai dunia internasional," ujarnya.
Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Adi Sutarwijono atau akrab disapa Cak Awi menyatakan Juni menjadi bulan yang istimewa, sebab ada tiga peristiwa penting perjalanan bangsa Indonesia.
"Peringatan ini satu menjadi bagian dari Juni Bulan Bung Karno. Sebelumnya kita peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni lalu, dalam upacara yang diikuti kader-kader PDI Perjuangan," kata dia.
Kemudian 21 Juni 1970 dikenang sebagai wafatnya Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno di Jakarta dan dimakamkan di Kota Blitar.
"Tiga peristiwa penting itu, yang membuat bulan Juni menjadi istimewa bagi Bung Karno," tuturnya.
Diketahui, pada Kamis (6/6) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar refleksi kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang 4 nomor 40, yang menjadi tempat kelahiran Bung Karno.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Bung Karno dikenal pemberani dan menentang keras ketidakadilan, penindasan, membebaskan bangsanya dari belenggu penjajahan. Sikap ini yang harus kita warisi dalam membangun Kota Surabaya," kata kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Jumat.
Warisan tersebut sudah seharusnya dirawat dan diturunkan kepada generasi selanjutnya sehingga semangat perjuangan terus bergelora di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Kota Surabaya.
Kota Surabaya, kata dia, merupakan tempat bersejarah lantaran menjadi tempat kelahiran "Putra Sang Fajar", tepatnya di Jalan Pandean Gang 4 Nomor 40.
"Rumah kecil dan sederhana ini 123 tahun lalu telah melahirkan tokoh besar yang kelak membebaskan bangsanya. Gagasan-gagasan Bung Karno menggedor dan bergema sampai dunia internasional," ujarnya.
Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Adi Sutarwijono atau akrab disapa Cak Awi menyatakan Juni menjadi bulan yang istimewa, sebab ada tiga peristiwa penting perjalanan bangsa Indonesia.
"Peringatan ini satu menjadi bagian dari Juni Bulan Bung Karno. Sebelumnya kita peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni lalu, dalam upacara yang diikuti kader-kader PDI Perjuangan," kata dia.
Kemudian 21 Juni 1970 dikenang sebagai wafatnya Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno di Jakarta dan dimakamkan di Kota Blitar.
"Tiga peristiwa penting itu, yang membuat bulan Juni menjadi istimewa bagi Bung Karno," tuturnya.
Diketahui, pada Kamis (6/6) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar refleksi kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang 4 nomor 40, yang menjadi tempat kelahiran Bung Karno.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024