Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah setempat, salah satunya melalui peningkatan komponen pendidikan.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM di Kabupaten Madiun tahun 2023 mencapai 72,98, dan indeks pendidikan 0,640. Pemkab Madiun terus berupaya meningkatkan IPM melalui sektor pendidikan," ujar Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto di Madiun, Kamis.

Menurut dia, terdapat tiga komponen dalam penentuan IPM, yakni komponen Usia Harapan Hidup saat Lahir (UHH), komponen pengetahuan yang meliputi Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), serta komponen standar hidup layak melalui pengeluaran per kapita per tahun disesuaikan.

IPM tersebut naik dari IPM Kabupaten Madiun pada tahun 2021 yang mencapai 71,88. Kemudian, Harapan Lama Sekolah pada 2021 mencapai 13,36 tahun. Sementara rata-rata lama sekolah mencapai 7,88 tahun.

Ada dua hal yang fokus dilakukan Pemkab Madiun untuk meningkatkan IPM melalui dimensi pendidikan. Pertama adalah meningkatkan rata-rata lama sekolah dan kedua yakni menghilangkan angka putus sekolah, baik di jenjang SD, SMP, maupun SMA.

"Salah satunya dengan mengembangkan dan memperluas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah mengatakan dengan memperluas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, diharapkan pendidikan nonformal juga memiliki peran untuk membangun SDM di Kabupaten Madiun, selain pendidikan formal.

"Diharapkan pula satuan pendidikan nonformal bisa menangani kasus Anak Tidak sekolah atau ATS sehingga akan menaikkan indeks pendidikan di Kabupaten Madiun yang muaranya meningkatkan IPM," kata Siti.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024