Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menilai kegiatan "Ngontel bareng" yang digelar oleh Komunitas Sepeda Tua di Indonesia (Kosti) Kediri juga turut mengenalkan wisata budaya di kabupaten ini.
"Kosti itu sepeda kuno. Kegiatan ini turut serta membantu mempromosikan wisata di Kabupaten Kediri, karena rombongan melewati jalur wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo di Kediri, Ahad.
Ia mengatakan sangat mendukung kegiatan seperti ini, apalagi pesertanya juga dari berbagai daerah di Indonesia. Ada sekitar 8.000 peserta yang ikut serta acara ini dari berbagai daerah.
Pihaknya juga berharap kegiatan ini juga digelar lagi tahun depan sehingga semakin banyak yang berkunjung ke Kabupaten Kediri.
Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto memberikan apresiasi dengan kegiatan "Ngontel bareng" ini. Kegiatan ini secara langsung juga membuat roda perekonomian di kabupaten lebih bergerak.
"Ini tidak hanya sekadar kegiatan 'ngontel' (naik sepeda) tapi ada perekonomian tumbuh di sekitar. Ada jual beli suku cadang sepeda, UMKM juga bergerak, banyak yang jualan," katanya.
Dirinya juga berharap acara ini bisa digelar setiap tahun. Apalagi pesertanya bukan hanya dari Kediri melainkan hingga seluruh Indonesia.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini, semoga terus diagendakan setiap tahun sehingga terjadi komunikasi yang baik antara penggemar sepeda ontel di Kabupaten Kediri khususnya dan Indonesia umumnya. Banyak tamu dari luar daerah," kata Dodi.
Sementara itu, Panitia Acara "Ngontel bareng" Kosti Kediri Muji Harjito mengatakan acara itu digelar sebagai rangkaian dari Hari Jadi Ke-1220. Acara ini juga ajang silaturahmi bagi penyuka sepeda ontel.
Ia menyebut, dalam acara ini ada beberapa lomba yakni balap sepeda cepat, balap sepeda lambat. Untuk balap sepeda cepat yang paling cepat sampai garis finish, yang balap sepeda lambat yang akhir sampai finish.
"Ada juga lomba karnaval perorangan dan beregu. Itu dinilai tim juri," kata dia.
Ia menambahkan, para peserta menempuh rute sepanjang 17 kilometer yang melalui sejumlah lokasi wisata seperti Arca Totok Kerot di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Petilasan Sti Aji Joyoboyo di Desa Menang, Kecamatan Pagu, dan sejumlah lokasi wisata lainnya.
"Ini sangat jelas juga, kami ikut serta mengenalkan Kabupaten Kediri agar lebih dikenal dengan kegiatan ini. Sepeda ontel termasuk wisata budaya," kata Muji.
Acara tersebut mengambil start dan finish di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Mereka naik sepeda ontel dengan berbagai kostum.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kosti itu sepeda kuno. Kegiatan ini turut serta membantu mempromosikan wisata di Kabupaten Kediri, karena rombongan melewati jalur wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo di Kediri, Ahad.
Ia mengatakan sangat mendukung kegiatan seperti ini, apalagi pesertanya juga dari berbagai daerah di Indonesia. Ada sekitar 8.000 peserta yang ikut serta acara ini dari berbagai daerah.
Pihaknya juga berharap kegiatan ini juga digelar lagi tahun depan sehingga semakin banyak yang berkunjung ke Kabupaten Kediri.
Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto memberikan apresiasi dengan kegiatan "Ngontel bareng" ini. Kegiatan ini secara langsung juga membuat roda perekonomian di kabupaten lebih bergerak.
"Ini tidak hanya sekadar kegiatan 'ngontel' (naik sepeda) tapi ada perekonomian tumbuh di sekitar. Ada jual beli suku cadang sepeda, UMKM juga bergerak, banyak yang jualan," katanya.
Dirinya juga berharap acara ini bisa digelar setiap tahun. Apalagi pesertanya bukan hanya dari Kediri melainkan hingga seluruh Indonesia.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini, semoga terus diagendakan setiap tahun sehingga terjadi komunikasi yang baik antara penggemar sepeda ontel di Kabupaten Kediri khususnya dan Indonesia umumnya. Banyak tamu dari luar daerah," kata Dodi.
Sementara itu, Panitia Acara "Ngontel bareng" Kosti Kediri Muji Harjito mengatakan acara itu digelar sebagai rangkaian dari Hari Jadi Ke-1220. Acara ini juga ajang silaturahmi bagi penyuka sepeda ontel.
Ia menyebut, dalam acara ini ada beberapa lomba yakni balap sepeda cepat, balap sepeda lambat. Untuk balap sepeda cepat yang paling cepat sampai garis finish, yang balap sepeda lambat yang akhir sampai finish.
"Ada juga lomba karnaval perorangan dan beregu. Itu dinilai tim juri," kata dia.
Ia menambahkan, para peserta menempuh rute sepanjang 17 kilometer yang melalui sejumlah lokasi wisata seperti Arca Totok Kerot di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Petilasan Sti Aji Joyoboyo di Desa Menang, Kecamatan Pagu, dan sejumlah lokasi wisata lainnya.
"Ini sangat jelas juga, kami ikut serta mengenalkan Kabupaten Kediri agar lebih dikenal dengan kegiatan ini. Sepeda ontel termasuk wisata budaya," kata Muji.
Acara tersebut mengambil start dan finish di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Mereka naik sepeda ontel dengan berbagai kostum.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024