Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa digelarnya operasi pasar murni (OPM) dengan berbagai komoditas merupakan respons kenaikan harga bahan pokok yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Hadirnya OPM ini sebagai atensi Pemkot Kediri bersama TPID pada masyarakat Kota Kediri serta merespons kondisi kenaikan gula dan minyak goreng di pasar. Kenaikan gula di pasar ini dikarenakan stok menipis dan memang seluruh pabrik gula baru buka giling pada bulan ini. Lalu untuk komoditas minyak di beberapa daerah juga mengalami kenaikan," kata Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Jumat.

Zanariah saat meninjau OPM di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, mengungkapkan, pemkot menggelar operasi pasar murah serentak di tiga kecamatan wilayah Kota Kediri yakni Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota, dan Kecamatan Pesantren.

Komoditas yang dijual adalah gula pasir, telur ayam, dan minyak goreng. Harga komoditas dalam OPM ini jauh lebih murah dari harga di pasar. Gula pasir dijual dengan harga Rp14.000 per kilogram, sedangkan di pasaran Rp17.000 per kilogram, minyak goreng dijual Rp14.000 per liter dan di pasaran Rp16.000 per liter, serta telur ayam dijual Rp24.000 per kilogram di pasaran Rp28.000.

Zanariah mengungkapkan Kota Kediri sempat mendapat catatan oleh Mendagri karena harga minyak curah sempat menembus di atas 5 persen. Agar kondisi serupa tidak terjadi lagi, Pemkot Kediri bersama TPID menggelar OPM tersebut.

Pada OPM ini, pemkot mengkhususkan pembeli adalah warga ber-KTP Kota Kediri, dapat membeli komoditas berupa gula pasir, telur, dan minyak goreng.

Pihaknya mengungkapkan, di setiap titik lokasi OPM disediakan 400 kilogram gula pasir, 336 botol minyak goreng ukuran 1 liter dan 200 kilogram telur ayam.

"Agar merata warga dibatasi hanya bisa membeli maksimal 2 kilogram atau 2 bungkus untuk masing-masing komoditas. Jadi warga bisa membeli 2 kilogram telur, 2 kilogram gula pasir, dan 2 botol minyak goreng," kata dia.

Pj Wali Kota Kediri menambahkan selain operasi pasar, Pemkot Kediri juga terus memantau dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Hal itu untuk menstabilkan harga komoditi pangan di Kota Kediri.

Pemkot Kediri bersama TPID juga akan mengevaluasi efektivitas operasi pasar murni ini.

"Saya berpesan agar masyarakat tidak khawatir dan panik. Belanjalah dengan bijak dan jangan panic buying. Semoga OPM ini turut membantu memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat sekaligus menjaga inflasi di Kota Kediri," kata dia.

Salah seorang pembeli, warga Kelurahan Mojoroto, Sulastri mengaku ia datang ke OPM ini untuk membeli telur dan gula pasir. Menurutnya harga dalam OPM ini jauh lebih murah dibanding harga pasar.

"Senang sekali ada OPM karena harganya jauh lebih murah tadi sebelum ke sini saya sudah intip harga di pasar. Kemarin malam dapat informasi di grup RT lalu pagi setelah antar cucu sekolah saya langsung ke OPM ini," ujarnya.

Turut mendampingi Pj Wali Kota Kediri Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Kediri Tetuko Erwin, Kabid Perdagangan Disperdagin Kota Kediri Rice Oryza Nusivera, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Kediri Adi Wicaksono, dan Camat Mojoroto Bambang Tri.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024