Surabaya - Tahu beda antara "raja dangdut" yang memimpin grup musik legendaris "Soneta" H Rhoma Irama dengan anaknya yang juga terjun ke dunia musik, Ridho Rhoma ? "Ridho tidak akan pernah menjadi Rhoma. Ridho bukan Rhoma dan Rhoma juga bukan Ridho," ucap Rhoma saat mendeklarasikan 'Soneta Fans Club Indonesia' (SFCI) Jawa Timur di IAIN Sunan Ampel Surabaya (23/12). Dalam acara yang dihadiri Ketua SFCI Jatim H Surya Aka dan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Nur Syam MA, ia menyebut hal itu bisa terjadi karena musik itu memiliki dua sifat yakni akademik dan naluri. "Kalau akademik, saya sudah mengajarkan kepada anak saya tentang D minor dan D mayor, dan seterusnya, tapi bagaimana memasukkan unsur dakwah dalam musik, bagaimana memadukan dakwah, melodi, dan beat itu tidak ada sekolahnya," tuturnya. Bahkan, ujar pedangdut yang akrab disapa Bang Haji itu, dirinya sudah lama mendirikan "Soneta" pada tahun 1970, sehingga pengalaman dirinya selama 41 tahun di blantika musik Tanah Air tentu berbeda dengan anaknya yang masih "bau kencur" itu. "Beda waktu tentu beda pengalaman, apalagi saya sendiri juga tidak merasa ahli dalam membuat lagu, kenapa saya bisa membuat lagu A, B, C, dan seterusnya, semua itu 'minal-Lah' (dari kehendak Allah SWT). Itu naluri dari 'Yang Di Atas' sana," tukas Ketua Umum DPP PAMMI itu. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011